Liputan6.com, Jakarta - Dua kelompok warga terlibat bentrok di Jalan Perjuangan Raya RT 21 RW 07, Tugu, Koja, Jakarta Utara, pada Senin 9 Oktober sekitar pukul 18.30 WIB. Akibat bentrok itu, satu orang dari kelompok warga tewas terkena bacokan. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Kelapa Gading tapi nyawanya tidak tertolong.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan, pihaknya mengamankan delapan orang yang diduga terlibat bentrok. Kedelapan orang tersebut langsung digelandang ke Polres untuk dimintai keterangan.
Baca Juga
"Masih kita mintakan keterangan ini semuanya. Ada delapan orang nanti kita lihat perannya dulu didalami, " kata AKBP Nasriadi kepada Liputan6.com lewat pesan tertulis, Jakarta Utara, Senin malam (9/10/2017).
Advertisement
Nasriadi mengatakan, puluhan senjata tajam juga disita dari lokasi bentrok. "Sekitar 20 sajam yang diamankan yang didapat dari TKP. Ada tombak, golok dan lainnya," ujar dia.
Dia memastikan, pihaknya masih akan berjaga di lokasi bentrok dan sekitarnya. "Kita berjaga ada back up dari Polda juga. Kita imbau tidak ada serangan balasan lagi," imbuh Nasriadi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Aksi Balas Dendam
Nasriadi mengungkapkan, bentrok antardua kelompok warga dilatarbelakangi peristiwa yang terjadi pada malam sebelumnya atau tepatnya Minggu 8 Oktober. Menurut dia, sebelumnya sudah terjadi perselisihan antara salah seorang dari kelompok masing-masing.
"Ini bentrok imbas dari kejadian kemarin. Perselisihan awalnya ada dari kelompok A kita sebut bertemu orang kelompok B. Entah kenapa ribut mereka terus salah satu terkena sabetan senjata tajam tapi katanya awalnya tidak sengaja aja ini," jelas Nasriadi.
Kemudian, kepada rekannya orang yang terkena sabetan senjata tajam ini, mengaku telah dikeroyok. "Yang kena sabetan ini ngadu ke teman-temannya. Di situ langsung esoknya mereka berkumpul dan melakukan penyerangan secara tiba-tiba," ujar dia.
Dari pemeriksaan saksi-saksi di lokasi, korban tewas justru tidak tahu menahu soal bentrokan tersebut. Namun nahas korban yang mendekati area bentrok karena rasa ingin tahu justru dijadikan sasaran oleh kelompok penyerang.
"Korban justru tersendiri ini tadinya. Melihat aja. Makannya karena nggak siap jadi kena nggak sempat lagi menghindar," kata Nasriadi.
Advertisement