Tangis Warnai Pemakaman Korban Penembakan Dokter di Cawang

Puluhan orang turut mengikuti salat jenazah korban penembakan itu dan langsung mengantar ke peristirahatan terakhir.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 10 Nov 2017, 13:39 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2017, 13:39 WIB
Pemakaman dokter yang menjadi korban penembakan suaminya yang juga seorang dokter
Pemakaman dokter yang menjadi korban penembakan suaminya (Liputan6.com/ Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Dokter Letty, korban penembakan suami sendiri Dokter Helmi di Cawang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kemiri, Rawamangun, Jakarta Timur. Iringan keranda jenazah pun diwarnai isak tangis keluarga yang mengantar hingga ke liang lahat.

Pantauan Liputan6.com, Jumat (10/11/2017) prosesi pemakaman di TPU Kemiri dilakukan pukul 12.40 WIB.

Tangis keluarga khususnya para perempuan semakin pecah saat jenazah Letty yang terbalut kain putih dimasukkan ke peristirahatan terakhirnya.

"Ya Allah. Astaghfirullah," ujar salah satu keluarga berlinang air mata.

Keluarga pun saling menyamankan satu dengan lainnya. Mereka berusaha ikhlas merelakan kepergian kerabat yang dikenal baik di mata keluarga itu.

"Diikhlaskan. Didoakan," ujar perempuan berjilbab hitam.

Jenazah Letty disalatkan di Masjid Al Hidayah Perguruan Diponegoro, Rawamangun. Puluhan orang turut mengikuti salat jenazah korban penembakan itu dan langsung mengantar ke peristirahatan terakhir usai salat Jumat.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Kerap Konsumsi Obat

Dokter Helmi, tersangka penembak istri di Cawang, Jakarta Timur, ternyata kerap mengkonsumsi obat penenang. Obat itu dia konsumsi ketika stres menyerangnya.

"Lanang tu (orang itu) sering minum obat penenang kalau stres," tutur adik ipar korban, Dedi Tantular, saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (10/11/2017).

Bahkan, Dedi menyebut kalau Helmi adalah seorang psikopat.

"Kakak ipar ambo tu pernah ndak dibakar (kakak ipar saya pernah akan dibakar)," kata dia.

Istri Dedi, Maya Savira Hosen, menambahkan Helmi dan Letty sering cekcok. Gugatan cerai pun dilayangkan setelah terjadi tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang parah.

"Almarhumah telah melaporkan kasus pemukulan tersebut ke kepolisian setempat dan telah dilakukan visum," jelas Maya.

Korban penembakan di Cawang, dokter Letty Sultri, pernah melaporkan suaminya, dokter Helmi, ke polisi. Pada laporan tersebut, Helmi diduga melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Istrinya pernah melaporkan (dokter Helmi) soal kasus KDRT," ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, Kombes Sapta Maulana, saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, 9 November 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya