Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin menegaskan, tidak akan ada musyawarah nasional luar biasa atau munaslub untuk mencari pengganti Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
“Terlalu dini berbicara itu (munaslub), walaupun ada kader-kader yang sudah enggak sabar ingin mendorong,” ujar Mahyudin ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu, 18 November 2017.
Baca Juga
Dia meminta para kader bersabar. Jika ingin mengadakan munaslub, pasti ada proses dan prosedurnya. Proses dan prosedurnya, kata Mahyudin, sudah tertuang dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar. Di mana salah satunya adalah disetujui oleh 2/3 pengurus DPD I.
Advertisement
“Tapi faktanya waktu (rapat DPD I) kemarin itu saya dengar dari Pak Idrus (Sekjen Partai Golkar Idrus Marham) bahwa DPD-DPD I sepakat mendukung kepengurusan hasil Munas Bali ini sampai 2019, jadi belum ada cita-cita mau munaslub apa enggak ada,” paparnya.
Meski begitu, Mahyudin tak menutup kemungkinan ke depan akan seperti apa kondisi Partai Golkar karena semuanya masih dalam proses.
“Semua kan bisa terjadi, ya kita tidak tahu ke depannya. Mungkin kalau semuanya, kan, saya tidak boleh berandai-andai, tapi kan ini berproses. Hukumnya berproses. Kita tidak tahu nanti ujungnya seperti apa dan saya tidak tahu nanti juga sikap Mas Novanto seperti apa,” kata dia.
Apalagi, ucap Mahyudin, saat ini Setnov sedang mengajukan praperadilan jilid II usai menang di praperadilan sebelumnya.
Akan Gelar Rapat
Mahyudin mengatakan, dalam waktu dekat Golkar akan mengadakan rapat untuk membahas semuanya.
“Di DPP kata Pak Idrus ada kemungkinan minggu depan kita mulai rapat. Enggak tahu ya yang dibahas, mungkin apa yang terjadi sekarang. Tapi belum tahu arahnya ke mana, saya belum dapat info,” tuturnya.
Menurut Mahyudin, rapat yang kemungkinan akan dilaksanakan minggu depan ini belum pasti karena keadaan Sekjen Golkar Idrus Marham yang sedang tidak enak badan.
“Enggak juga (minggu depan), Pak Idrus kemarin (bilang) saya agak kurang sehat, mudah-mudahan minggu depan bisa mulai bicara-bicara menyikapi apa yang terjadi di partai sekarang,” jelas Mahyudin.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement