Korban Jiwa Banjir dan Longsor Pacitan Bertambah

Hampir seluruh wilayah di kota kelahiran Presiden SBY terkepung air dan di beberapa titik terjadi tanah longsor.

oleh Sunariyah diperbarui 01 Des 2017, 14:13 WIB
Diterbitkan 01 Des 2017, 14:13 WIB

Liputan6.com, Pacitan - Sebanyak 10 dari 20 korban jiwa akibat banjir dan longsor di Pacitan, Jawa Timur, yang belum ditemukan. Bencana yang menerjang hampir 80 persen wilayah Kabupaten Pacitan ini mendorong pemerintah daerah setempat menetapkan status tanggap darurat.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Jumat (1/1/2/2017), banjir bandang yang terjadi Selasa, 28 November 2017, nyaris mengakibatkan Kota Pacitan lumpuh total. Hampir seluruh wilayah di kota kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini terkepung air, bahkan di beberapa titik juga terjadi tanah longsor dan tanah amblas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan, dari 12 kecamatan di wilayah Kabupaten Pacitan, tiga kecamatan paling parah terkena bencana dari kejadian di Kecamatan Pacitan, Kebon Agung, dan Arjosari tercatat 13 warga tewas dan 10 lainnya hilang. Atas musibah ini, Pemerintah Kabupaten Pacitan menetapkan status tanggap darurat.

Sementara Kamis, 30 November 2017 sore, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi tanah kelahirannya yang tak luput dari bencana. Dijadwalkan hari Jumat ini, SBY juga akan mengunjungi sejumlah wilayah yang terkena bencana.

Para personel TNI dan Polri dari Tulungagung berusaha membuka jalur Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan yang sempat terisolir setelah diterjang banjir luapan Sungai Grindulu. Mereka menata bebatuan di jalan agar bisa dilalui.

Pascabanjir hampir seluruh ruangan di SDN Arjowinangun diselimuti lumpur. Untuk sementara aktivitas belajar diliburkan, sementara upaya pembersihan mulai dilakukan.

Di tempat lain korban banjir yang sebelumnya mengungsi, kembali ke rumah mereka untuk membersihkan sisa material banjir dan mengumpulkan perabot yang masih bisa digunakan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya