Hanya Selebar Gang Senggol, Kali Pulo Tak Bisa Tahan Air

Menurut Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kapasitas debit Kali Pulo tak akan mampu mengalirkan alirah permukaan saat hujan deras.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 12 Des 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 12 Des 2017, 10:30 WIB
Banjir di Jati Padang
Seorang anak melintasi banjir di permukiman Jati Padang, Jakarta, Kamis (30/11). Banjir yang terjadi tersebut akibat tanggul darurat di Kali Pulo jebol karena genangan air yang cukup deras dan membanjiri Permukiman Sekitar. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan rumah di wilayah Jatipadang, Jakarta Selatan terendam banjir saat hujan ekstrem pada Senin, 11 Desember 2017. Hal ini akibat dari jebolnya tanggul darurat Kali Pulo.

Menurut Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kapasitas debit Kali Pulo tak akan mampu mengalirkan air permukaan saat hujan deras.

"Kali hanya selebar gang senggol akan mudah meluap. Tanggul akan mudah jebol," tulis Sutopo dalam akun Twitter-nya, @Sutopo_BNPB, Selasa (12/12/2017).

Untuk itu, kata dia, harus ada solusi permanen dari penanganan tanggul Kali Pulo.

"Jika tidak maka banjir akan berulang," tulis Sutopo lagi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tanggul Jatipadang Jebol

Jakarta dilanda hujan deras disertai angin kencang pada Senin, 11 Desember 2017. Selain pohon tumbang dan banjir, hujan juga menyebabkan tanggul di Jatipadang, Jakarta Selatan, jebol.

"Tanggul sementara di Rt. 03/06 Kel. Jatipadang, Jaksel kembali jebol. Petugas PPSU menahan tanggul sementara secara manual untuk mengurangi jebol yg semakin meluas. #banjir," tulis petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta di akun Twitter-nya, @BPBDJakarta, Senin (11/12/2017).

Sutopo Purwo Nugroho di akun Twitter-nya menyampaikan, petugas tengah lakukan penanganan darurat untuk mengurangi dampak jebolnya tanggul sementara tersebut. Ia pun meminta pemerintah DKI Jakarta untuk segera normalisasi kali.

"Penataan dan normalisasi Kali Pulo perlu dilakukan untuk mencegah banjir yang berulang. Kondisi sungai sudah demikian sempit dan dangkal, sehingga tidak mampu mengalirkan debit sungai," ungkap Sutopo.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya