Liputan6.com, Jakarta - Puluhan rumah di wilayah Jatipadang, Jakarta Selatan terendam banjir saat hujan ekstrem pada Senin, 11 Desember 2017. Hal ini akibat dari jebolnya tanggul darurat Kali Pulo.
Menurut Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kapasitas debit Kali Pulo tak akan mampu mengalirkan air permukaan saat hujan deras.
Baca Juga
"Kali hanya selebar gang senggol akan mudah meluap. Tanggul akan mudah jebol," tulis Sutopo dalam akun Twitter-nya, @Sutopo_BNPB, Selasa (12/12/2017).
Advertisement
Untuk itu, kata dia, harus ada solusi permanen dari penanganan tanggul Kali Pulo.
"Jika tidak maka banjir akan berulang," tulis Sutopo lagi.
Â
Kapasitas debit Kali Pulo di Jatipadang Jakarta Selatan sudah tidak akan mampu mengalirkan aliran permukaan saat hujan deras. Kali hanya selebar "gang senggol" akan mudah meluap. Tanggul akan mudah jebol. Harus ada solusi permanen. Jika tidak maka banjir akan berulang. #banjir pic.twitter.com/RMSsRVS26S
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) December 11, 2017
Tanggul Jatipadang Jebol
Jakarta dilanda hujan deras disertai angin kencang pada Senin, 11 Desember 2017. Selain pohon tumbang dan banjir, hujan juga menyebabkan tanggul di Jatipadang, Jakarta Selatan, jebol.
"Tanggul sementara di Rt. 03/06 Kel. Jatipadang, Jaksel kembali jebol. Petugas PPSU menahan tanggul sementara secara manual untuk mengurangi jebol yg semakin meluas. #banjir," tulis petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta di akun Twitter-nya, @BPBDJakarta, Senin (11/12/2017).
Sutopo Purwo Nugroho di akun Twitter-nya menyampaikan, petugas tengah lakukan penanganan darurat untuk mengurangi dampak jebolnya tanggul sementara tersebut. Ia pun meminta pemerintah DKI Jakarta untuk segera normalisasi kali.
"Penataan dan normalisasi Kali Pulo perlu dilakukan untuk mencegah banjir yang berulang. Kondisi sungai sudah demikian sempit dan dangkal, sehingga tidak mampu mengalirkan debit sungai," ungkap Sutopo.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement