Liputan6.com, Jakarta - Partai Nasdem mengusung Komandan Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail sebagai bakal calon Gubernur Maluku pada pilkada 2018.
Menanggapi hal ini, Murad mengatakan siap mundur dari kepolisian bila sudah ada penetapan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon gubernur.
Baca Juga
"Begitu penetapan, saya butuh rekomendasi dari Kapolri bahwa dia betul-betul merestui saya. Saya pasti mundur," kata Murad di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Advertisement
Dalam kesempatan ini, Murad juga mengungkapkan alasannya maju sebagai bakal calon Gubernur Maluku. Ia ingin membangun kota tempat kelahirannya.
"Saya merasa terpanggil untuk daerahnya, ya mari bersama kita bangun daerah. Bersama pengalaman, network kita," ucap Murad.
Â
Ramai-Ramai Ikut Pilkada
Sebelumnya, sejumlah perwira tinggi Polri disebut-sebut akan banting stir ke dunia politik dengan maju sebagai calon kepala daerah pada pilkada serentak 2018 mendatang.
Mereka di antaranya Komandan Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail, Wakil Kepala Lemdiklat Polri Irjen Anton Charliyan, Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin, dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pauluz Waterpaw.
Murad Ismail telah resmi diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Provinsi Maluku. Sementara Anton Charliyan disebut-sebut akan diusung oleh PDI Perjuangan untuk Pilgub Jawa Barat. Untuk Paulus dan Safaruddin, mereka rencananya akan maju pada Pilgub Papua dan Kalimatan Timur.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement