Sandi: PKL Tanah Abang Dapat Tenda Didata, Bila Melanggar...

Sandi mengatakan, pihaknya akan menindak tegas PKL Tanah Abang yang melanggar peraturan yang sudah disepakati.

oleh Anendya Niervana diperbarui 24 Des 2017, 04:17 WIB
Diterbitkan 24 Des 2017, 04:17 WIB
sandiaga
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno. (Liputan6.com/Rezki Apriliya Iskandar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memaklumi peristiwa seteru antarpedagang kaki lima di kawasan Tanah Abang yang mendapatkan tenda. Menurut Sandi hal tersebut wajar karena melonjaknya pendapatan yang didapat pedagang di kawasan PKL Tanah Abang yang baru.

"Pasti karena sekarang yang di tenda bilang pendapatannya meningkat dua kali lipat. Ya pasti rebutan," ujar Sandi usai menghadiri lomba dan pameran foto BISA (Bidikan Spirit ASIAN Para Games) di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta (23/12/2017).

Namun Sandi menegaskan, PKL penerima tenda sudah tepat sasaran karena Pemprov DKI sebelumnya sudah melakukan pendataan.

"Tapi kan kita sudah data. Kita tahu siapa yang berhak mendapat di sana jadi datang dari yang mana-mana," tutur Sandi.

Sandi mengatakan, pihaknya akan menindak tegas PKL pelanggar peraturan yang sudah disepakati. Ia pun akan menjalankan peran Satpol PP dan Dishub untuk memastikan ketertiban.

"Kita akan tegas saja. Di situ perannya Satpol PP dan Dishub jadi sekarang udah nggak ada lagi toleransi. Pokoknya akan kita tindak tegas kalau tidak sesuai dengan aturan yang disepakati," imbuh Sandiaga.

PKL Bersitegang

Meski Sudah Difasilitasi Tenda, Masih Banyak PKL yang Berjualan di Trotoar
Sejumlah pedagang kaki lima berjualan diatas trotoar di Jalan Kebon Jati, Tanah abang, Sabtu (23/12). Banyaknya PKL yang berjualan di trotoar membuat sulit para pejalan kaki yang melintas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, pada Sabtu (23/12/2017), pantauan Liputan6.com, beberapa pedagang bersitegang. Perseteruan itu lantaran salah seorang pedagang yang menempati kawasan baru PKL Tanah Abang diduga tidak mempunyai nomor urut tenda yang sebelumnya sudah dibagi-bagikan Pemprov.

"Ibu nomor urutnya mana? Jangan tempatin sembarangan dong," cecar pedagang lain.

Tak lama berselang 50 meter dari peristiwa pertama, keributan serupa terjadi. Salah seorang pedagang diduga menempati lahan berjualan orang lain.

"Enggak ribut sih, ini paling cuma memastikan nomor (urut) saja," ujar salah seorang pedagang saat dikonfirmasi penyebab perseteruan tersebut.

Pedagang yang enggan memberi tahu identitasnya ini mengaku, tidak mendapatkan lahan berjualan di area baru. Dia juga mengaku tidak mendapat tenda. Ia mengungkapkan bahwa nomor urut diutamakan bagi pedagang yang tinggal di kawasan Tanah Abang.

Salah seorang pedagang yang juga tidak mendapatkan nomor urut, Sulis (31), mengungkapkan alasan serupa.

"Saya bukan warga sini (Tanah Abang) soalnya, yang dapat nomor umumnya penduduk sini," ujar Sulis ketika ditanya Liputan6.com.

 

 

Bagaimana Bongkar Tenda?

PKL Tanah Abang
Tenda pedagang kaki lima berdiri di Jalan Jati Baru Raya, Jakarta, Jumat (22/12). Terkait penataan PKL, Pemprov DKI Jakarta mulai menutup sepanjang jalan di depan Stasiun Tanah Abang pukul 08.00-18.00 WIB. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta Irwandi mengatakan, untuk Jumat (22/12/2017), tenda dipasangkan oleh petugas dari Pemprov DKI. Pada sore ini, petugas juga akan membantu membongkar tenda.

"Tenda untuk hari pertama saja dipasang dan dibantu bongkar. Selanjutnya pedagang sendiri yang lakukan, simpan sendiri," kata Irwandi di Jakarta, Jumat.

Dia menyatakan, tenda yang sudah didapat PKL di depan Stasiun Tanah Abang tersebut tidak boleh dijual atau pindah tangan. "Ada di perjanjian tertulis bermaterai," kata dia.

Pantauan di lapangan, rata-rata pedagang di tenda merah menjual pakaian. Seperti pakaian muslim, celana, hingga jilbab.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya