Jokowi Berikan Sertifikat Kompetensi ke 3.000 Peserta Magang

Jokowi mengatakan, pemerintah tengah berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Des 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2017, 14:00 WIB
Presiden Jokowi Pimpin Ratas Persiapan Natal dan Tahun Baru
Presiden Joko Widodo berisap mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/12). Dalam ratas tersebut Jokowi membahas persiapan Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan Sertifikat Kompetensi Pemagangan kepada 3.000 peserta program pemagangan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/12/2017).

Dalam kesempatan ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri.

Tak hanya kepada peserta magang, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyerahkan Sertifikat Mentor kepada 97 orang mentor atau pembimbing pemagangan serta kepada perusahaan yang telah menyelenggarakan program pemagangan.

"Peserta uji kompetensi ada 6.201 orang. Yang lulus sebanyak 5.635 orang, tidak lulus sebanyak 566 orang. Artinya uji kompetensi ini beneran karena ada yang tidak lulus," kata Jokowi dalam sambutannya di BBPLK Bekasi, Rabu (27/12/2017).

Jokowi mengatakan bahwa kini pemerintah tengah berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur. Hal ini agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya.

"Pemerintah berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur. Ini pondasi kita agar bisa bersaing dengan negara lain, anggaran pun kita fokus dan konsentrasi," ujar dia.

 

Beda dengan Dulu

Rapat Tiga Pilar PDIP Tingkat Nasional
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tiga Pilar Bidang Ekonomi Kerakyatan. (Liputan6.com/Vidio)

Sementara itu, Menaker M Hanif Dhakiri menuturkan, penyerahan sertifikat pemagangan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Deklarasi Pemagangan Menuju Indonesia Kompeten di Kawasan Industri Karawang, Jawa Barat, Sabtu 23 Desember 2017.

Dia juga memastikan proses pemagangan kali ini berbeda dengan program pemagangan yang dilakukan beberapa dekade lalu.

Pada tahun 2018, Kemnaker menargetkan program pemagangan akan diikuti oleh 400.000 orang dengan melibatkan infrastruktur.

"Proses pemagangan didesain mengacu jabatan kerja yang didasarkan pada kebutuhan industri (link and match). Skema program pemagangan terdiri dari 25 persen teori, 75 persen praktek, dan diakhiri dengan uji kompetensi (sertifikasi)," jelas dia.

 

Saksikan Video Piihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya