Liputan6.com, Jakarta - Gerhana bulan total akan menyapa langit Indonesia pada 31 Januari 2018. Fenomena alam tersebut dapat terlihat di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, gerhana bulan total tersebut akan berlangsung cukup lama. Sebelum itu terjadi, proses gerhana bulan terjadi.
"Prosesnya, mulai pukul 18.48 WIB bagian bawah purnama mulai tergelapi oleh bayangan bumi. Kemudian pukul 19.52 WIB sampai 21.08 WIB bulan menjadi gelap kemerahan saat seluruh purnama masuk ke bayangan inti bulan. Warna merah disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi," kata Thomas kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Advertisement
Setelah itu, ucap dia, secara perlahan cahaya purnama mulai tampak dari bagian kanan bawah. Proses gerhana akan berakhir pada pukul 22.11 WIB.
"Umat Islam dapat melaksanakan salat gerhana usai salat isya," imbau dia.
Dia menjelaskan, gerhana bulan total kali ini sangat menarik. Ini lantaran fenomena alam itu memiliki beragam sebutan.
Pertama yaitu Supermoon. Sebutan itu disematkan karena jarak bulan sangat dekat dengan bumi. Karena itu, purnama dan gerhana tampak lebih besar dari biasanya.
Sebutan Gerhana Bulan Total
"Kemudian juga disebut blue moon karena ini purnama kedua pada Januari, setelah 1 Januari lalu," kata dia.
Di samping itu, gerhana bulan total juga sering disebut Blood Moon karena saat gerhana total, bulan tampak merah darah.
"Jadi gerhana bulan pada 31 Januari 2018 boleh disebut Super-Blue-Blood-Moon," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement