Liputan6.com, Jakarta - Presidium Alumni 212 berganti nama menjadi Persaudaraan Alumni 212. Perubahan itu disampaikan Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif.
"Musyawarah nasional ulama, tokoh, dan aktivis 212 ke-1 memutuskan bahwa nama Presidium Alumni 212 telah diganti menjadi Persaudaraan Alumni 212 dengan pertimbangan agar lebih egaliter, terbuka, dan demokratis," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Dia menjelaskan, pergantian nama ini dilakukan usai Musyawarah Nasional ke-1 Ulama, Tokoh, dan Aktivis 212, 25-27 Januari di Bogor, Jawa Barat. Slamet mengklaim, 21 provinsi perwakilan Persaudaraan Alumni 212 hadir dalam musyawarah itu.
Namun, sebagian anggota Presidium Alumni 212 menolak perubahan nama. Selengkapnya dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:
Perubahan Nama Ditolak
Presidium Alumni 212 membantah nama organisasinya telah berubah menjadi Persaudaraan Alumni 212. Sebab hingga kini, belum pernah ada penggantian nama.
"Presidium Alumni 212 tidak pernah ada memutuskan perubahan nama," ujar Juru Bicara Presidium Alumni 212 Aminudin saat menggelar konferensi pers di Tebet, Jakarta, Senin 29 Januari 2018.
Dia pun mengklaim, Presidium Alumni 212 telah memiliki jajaran kepengurusan baru. Seperti pada posisi ketua umum yang diisi Habib Umar Muhammad Al Hamid dan Ustaz Hasri Harahap sebagai sekretaris jenderal.
Advertisement
Musyawarah di Mekah
Selain perubahan kepengurusan, Aminudin juga menyebutkan, ke depannya Presidium Alumni 212 berencana menggelar musyawarah yang dapat melahirkan deklarasi Mekah.
"Mencetuskan ada musyawarah visioner lintas tokoh ulama dan habaib di Mekah," ucap dia.
Selain itu dia mengaku kecewa dan menyayangkan adanya pihak yang menyebarkan isu bahwa Rizieq Shihab pulang ke Indonesia 21 Februari 2017. Menurut Aminudin, Presidium Alumni 212 dan Rizieq Shihab belum pernah melakukan pembicaraan terkait kepulangan Pimpinan Front Pembela Islam itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: