Anies: Jangan Anggap Kata-Kata Tak Penting...

Anies mencontohkan berdirinya RSIA Budi Kemuliaan terinspirasi dari buku atau kata-kata pada 1 September 1912.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 02 Feb 2018, 10:06 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2018, 10:06 WIB
Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat kunjungan ke Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa (30/1). Kunjungan ini bentuk kerjasama penanganan sampah terintegrasi antara Indonesia dengan World Bank, Norwegia dan Denmark. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pentingnya kata-kata dalam bekerja. Anies menyebut, saat ini, banyak orang hanya fokus kerja dan meremehkan kekuatan kata-kata.

"Kita sering melanggar, (menganggap) kata-kata enggak penting. Hari ini kita sering menganggap yang penting kerja. Ini bukti bahwa Budi Kemuliaan hadir karena kekuatan kata-kata," kata Anies di RSIA Budi Kemuliaan, Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Anies mencontohkan berdirinya RSIA Budi Kemuliaan terinspirasi dari buku atau kata-kata pada 1 September 1912. Ia juga mencontohkna kekuatan buku Habis Gelap Terbitlah Terang karya RA Kartini.

"Kumpulan tulisan perempuan di Jepara menjadi dasar pegiat membuat perkumpulan ini. Judul buku itu Habis Gelap Terbitlah Terang. Yang menarik, tolong digarisbawahi RA Kartini enggak pernah buat klinik, RA Kartini enggak pernah menjadi bidan, RA Kartini menuliskan pikiran dengan kata-kata. Jangan pernah meremehkan kekuatan kata-kata," beber Anies.

Ada 3 Level

Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbincang dengan Duta Besar Norwegia Vegard Kaale saat melakukan kunjungan ke Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa (30/1). (Liputan6.com/Arya Manggala)

Mantan Mendikbud itu meminta agar tidak meremehkan orang yang bekerja dengan kata-kata. "Jangan pernah meremehkan orang yang bekerja dengan kata-kata. Kalau tidak ada mereka yang mau buat perkumpulan ini, tidak mungkin kata-kata berubah jadi kenyatan, sinergi," ucapnya.

Dari kata-kata, kata Anies, sebuah gagasan dapat menjadi karya dan kerja.

"Ada 3 level, gagasan, narasi kerja. Harus ada gagasnya, harus ada kata-katanya, narasinya. Jangan katakan kerja tanpa narasi. Tempat (Budi Kemuliaan) ini contoh konkret dari gagasan jadi kata2-kata dan diterjemahkan dalam karya," Anies.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya