Eksekusi Lahan di Sulsel Berujung Ricuh

Petugas berupaya melakukan negosiasi dengan warga dan meminta warga mengosongkan lahan, namun warga menolak.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 09 Mar 2018, 06:31 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2018, 06:31 WIB

Fokus, Sulawesi Selatan - Eksekusi dua hektare lahan yang dilakukan polisi di Bontoramba, Jeneponto, Sulawesi Selatan berlangsung ricuh.

Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Jumat (9/3/2018), puluhan warga membentuk barisan berupaya menghalangi petugas kepolisian melakukan eksekusi lahan tempat rumah-rumah mereka berdiri di kelurahan Bontoramba. Sejumlah ibu tak kuasa menahan tangis memohon agar eksekusi lahan dibatalkan.

Petugas berupaya melakukan negosiasi dengan warga dan meminta warga mengosongkan lahan. Namun warga menolak.

Berbekal bambu runcing dan batu, saling serang dengan aparat pun terjadi. Namun petugas tetap merangsek masuk sambil sesekali melepaskan gas air mata dan tembakan peringatan.

Aparat kepolisian yang berhasil memecah konsentrasi massa lalu melakukan eksekusi dan memaksa warga mengosongkan rumah-rumah mereka.

Dalam bentrokan ini, seorang perwira kepolisian luka terkena lemparan batu warga. Sementara seorang warga luka akibat terkena tembakan peluru karet di kakinya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya