Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memulai pembangunan Kawasan Berorientasi Transit (KBT) atau Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Dukuh Atas.
TOD adalah konsep pembangunan terpadu yang dilengkapi integrasi antarmoda transportasi, permukiman, perkantoran, hingga ruang publik. PT MRT menjadi penanggung jawab pembangunan TOD pertama di Indonesia ini.
Baca Juga
Anies Baswedan mengatakan, pembangunan tahap awal TOD harus tepat waktu dan tepat biaya serta melibatkan warga.
Advertisement
"Kawasan Dukuh Atas ini akan dikembangkan menjadi tempat simpul transportasi dan juga simpul kegiatan perekonomian. Insyaallah on schedule dan on budget. Maka dapat tiganya on quality on schedule dan budget," kata Anies pada pencanangan TOD Dukuh Atas di Eks Pasar Blora, Jakarta, Kamis (29/3/2018).
Anies mengatakan, TOD Indonesia tidak akan berkiblat dengan TOD kota besar dunia, sebab TOD Jakarta dalam pembangunannya melibatkan partisipasi warga.
"Kita belajar dari pengalaman-pengalaman negara lain, Singapura, Tokyo, London, New York, tapi bukan menerapkan. Karena bahkan karakter lokasinya pun beda,” ucap Anies Baswedan.
Bangun di 8 Stasiun
Diketahui, Kawasan TOD dibangun berdasar Pergub No 140/2017. TOD akan dibangun di delapan kawasan stasiun MRT, yakni Stasiun Lebak Bulus, Blok M, Senayan, Istora, Benhil, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.
TOD Dukuh Atas adalah area pertemuan lima moda transportasi massal, yakni BRT Transjakarta, Kereta Bandara, Kereta Komuter (KCI), LRT, dan MRT.
Sedangkan MRT fase 1 dengan rute Lebak Bulus- Bundaran HI sendiri ditargetkan beroperasi pada Maret 2019. MRT adalah kereta bawah pertama di Indonesia yang mampu mengangkut hampir 200 ribu penumpang dalam satu hari.
Advertisement