Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Rakornas Bidang Kemaritiman ketiga bentuk dukungan bangsa sebagai poros maritim dunia.
"Sebagai komitmen memberikan dukungan yang efektif melalui struktural partai, eksekutif partai, dan legislatif partai di dalam membumikan prinsip-prinsip Indonesia sebagai poros maritim dunia," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4/2018).
Dia menjelaskan dalam Rakornas ini, PDIP akan membahas beberapa hal. Salah satunya menggalang pihak terkait untuk mewujudkan visi maritim pemerintahan Jokowi. Bahkan pergerakan ekonomi nelayan juga akan dibahas dalam rapat.
Advertisement
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bidang Maritim Rokhmin Dahuri mengatakan saat ini PDIP terus memberikan dukungan penuh Jokowi dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Namun dalam sektor-sektor jangka pendek, Rokhmin mengatakan seharusnya dapat mendorong untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.
"Itu yang perlu digenjot, tapi dalam hal kedaulatan kemudian pemberantasan illegal fishing sudah bagus. Tinggal masalah ekonomi untuk menyejahterakan masyarakat di pesisir pulau-pulau kecil," ucapnya.
Karena hal itu, dia menyebut pihaknya senantiasa bersinergi dengan pemerintah untuk mengembangkan industri kawasan maritim terpadu terutama di luas Pulau Jawa.
Program Tol Laut
Sehingga program tol laut oleh pemerintah dirasa tepat. Dia beralasan hal itu dapat membangun industri maritim terpadu di luar Pulau Jawa.
"Karena salah satu masalah bangsa adalah disparitas pembangunan wilayah. Bayangkan Jawa menyumbangkan 65 persen ekonomi Indonesia, Sumatera 25 persen," ujar dia.
"Jadi dua pulau yang luasnya 15 persen menyumbangkan 85 persen ekonomi. Sebaliknya 85 persen wilayah Indonesia timur dan tengah hanya menyumbangkan 15 persen," imbuh Rokhmin.
Kegiatan ini dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kamaritiman Luhut Panjaitan, dan Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement