Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto berharap Jokowi tak melawan kotak kosong pada Pilpres 2019 mendatang. Ia pun berkeyakinan ada calon lain yang maju.
"Demokrasi juga memerlukan sebuah syarat adanya kontekstasi gagasan untuk mencari pemimpin yang terbaik," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4/2018).
Baca Juga
PDIP hingga kini juga terus melakukan komunikasi politik jelang Pilpres dengan beberapa partai. Hal itu dilakukan untuk bisa membuat sistem gotong royong dan demokrasi di Indonesia berjalan.
Advertisement
Komunikasi juga dijalin dengan partai yang berada di luar pemerintah saat ini.
"Kekuatan gotong royong nasional ini. Bersama-sama, sehingga gagasan untuk bertemu dengan Pak Prabowo gagasan untuk bertemu dengan partai PKS, Demokrat, Gerindra, kemudian juga PAN itu merupakan hal yang seharusnya kita lakukan sebuah bangsa," ungkapnya.
PDIP menyerahkan sepenuhnya pada rakyat siapa yang akan memimpin Indonesia ke depan.Â
Pilpres Rasa Kekeluargaan
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyebut akan ada dua partai yang bergabung ke koalisi pendukung Jokowi kembali maju Pilpres 2019 pada bulan ini. Bahkan, kedua partai itu sudah mengadakan pembicaraan serius dengan Jokowi belum lama ini.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memandang langkah yang baik jika ada partai politik lain memberikan dukungan kepada Joko Widodo atau Jokowi. Saat ini, selain PDIP, ada PPP, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKPI, dan PSI yang sudah mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi.
"Makin banyak dukung Pak Jokowi, makin bagus," ucap Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di Jakarta, Minggu (8/4/2018).
Dia menilai, jika semakin banyak yang mendukung Jokowi, pemilu akan semakin berjalan secara kekeluargaan. "Pemilu akan semakin kekeluargaan satu sama lain," ungkap Basarah.
Â
Reporter:Â Sania MashabiÂ
Sumber: Merdeka.com
Advertisement