Facebook Akan Terus Investigasi Chambrige Analityca

Menurut Simon, pihak Facebook akan terus fokus melakukan penyelidik pada Dr Alexander Kogan dan Chambrige Analityca.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2018, 22:36 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2018, 22:36 WIB
Facebook Indonesia Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR di Jakarta, Selasa (17/4). Ini kali kedua Facebook dipanggil DPR terkait dengan kebocoran data pengguna Facebook Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Vice President of Public Policy Facebook untuk Asia Pasifik Simon Milner menegaskan, akan ada tindakan tegas pada Cambridge Analytica terkait jebolnya data pengguna Facebook yang selama ini gencar diberitakan.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Selasa (17/4/2018).

Dia mengatakan, sekarang ini Facebook juga tengah mengadakan investigasi lanjutan terhadap Cambridge Analytica.

"Kami minta untuk menunggu sampai hasil investigasi itu selesai dulu itu. Jadi meskipun ada arahan bahwa kami diminta untuk berhenti sementara oleh komisi informasi," kata Simon di Kompleks Parlemen, Senayan.

Menurutnya, pihak Facebook akan terus fokus melakukan penyelidik pada Dr Alexander Kogan dan Chambrige Analityca. Hal itu, akan tetap ditempuh oleh Facebook.

"Itu kami tidak berhenti dalam lakukan investigasi kami. Saat investigasi selesai maka kami akan menempuh tindakan ke Dr Kogan dan Chambridge. Itu jelas kami tempuh," kata Vice President of Public Policy Facebook itu.

 

 

Komisi I Minta Facebook Tunjukan Surat Kerja Sama

Facebook Indonesia Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari bersama Vice President of Public Policy Facebook Asia Pasific. Simon Milner menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR di Senayan, Jakarta, Selasa (17/4). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta meminta pihak Facebook memberikan bukti apabila benar merasa tidak bersalah. Menurutnya sebaiknya Facebook membawa surat perjanjian kontrak dengan pihak Dr Alexander Kogan sebagai pihak yang menyalurkan data pengguna Facebook ke Chambrige Analitycal.

"Kalau tidak ada yang mengaku bersalah, dan kesalahaan hanya dibebankan kepada pengguna, di mana tanggung jawab Facebook yang digunakan miliaran pengguna seluruh dunia. Facebook harus clear menyertakan bukti," kata Sukamta dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Selasa (17/4).

Sukamta menjelaskan, pihak Chambrige Analitycal dalam beberapa wawancara sering mengaku tidak bersalah. Karena itu DPR berharap ada penjelasan secara resmi dari Facebook.

"Anda bisa menghadirkan perjanjian anda dengan Chambrige Analitycal karena barusan Chambrige Analitycal diwawancara oleh CNN mereka menyatakan tidak bersalah," ucapnya.

Hal itu kemudian langsung dijawab oleh Kepala Kebijakan Publik Facebook untuk Asia Pasifik Simon Milner. Dia menjelaskan selama ini tidak ada perjanjian yang spesifik dengan Chambrige Analitycal ataupun dengan Dr Kogan.

"Tidak ada perjanjian khusus antara. Yang dibuat antara Chambrige Analitycal dan Alexander Kogan, developer aplikasi," kata Simon.

Kata dia, saat kasus itu terjadi Facebook tidak memiliki hubungan dengan Chambrige Analitycal. Sehingga pihak Facebook tidak bisa memberikan nota perjanjian itu.

"Pada saat insiden tersebut terjadi Facebook tidak memiliki hubungan sama sekali dan Chambrige Analitycal, hubungan yang terbangun antara Kogan dengan Chambrige Analitycal, tidak ada nota kesepahaman ataupun perjanjian yang tersusun," kata Simon.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya