Mengaku Tentara AS, Pria Nigeria Tipu Korban Rp 78 Juta Lewat Facebook

Pada kasus penipuan lewat Facebook, korban yang merupakan karyawan sebuah bank ditaksir rugi Rp 78.900.000.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2018, 19:22 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2018, 19:22 WIB
penipuan lewat facebook
Jajaran Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap dua pelaku penipuan melalui Facebook. (Merdeka.com/Ronald)

Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap dua pelaku penipuan melalui Facebook berinisial ASE alias Dony Key dan SD seorang warga negara Indonesia, Senin, 16 April 2018. Pada aksinya, Dony Key warga negara Nigeria mengaku sebagai tentara Amerika yang ingin berbisnis di Indonesia.

Keduanya menipu korbannya, DE, selama November hingga Desember 2017.

"Kejadian bermula pada November 2017 korban mendapatkan permintaan pertemanan di Facebook atas nama Donal Key (ASE) yang mengaku bekerja sebagai tentara Amerika yang sudah mendekati masa pensiun berdalih akan berinvestasi properti di Indonesia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/4/2018).

Argo menjelaskan, pelaku meminjam alamat korban untuk menerima paket yang berisikan dokumen berharga dan uang sebesar US$ 500.000 ketika menjalankan penipuan itu. Untuk meyakinkan korban, tersangka mengirimkan bukti pengiriman paket tersebut dari GO Express.

"Selanjutnya pada 11 Desember 2017, tersangka SD mengaku petugas kargo Bandara Soekarn- Hatta menghubungi korban bahwa paketnya sudah sampai dan harus membayar pajak bandara sebesar Rp 11.600.000 dan diminta transfer ke rekening tersangka," ujar Argo.

Setelah itu, tersangka SD kembali menghubungi korban sehari setelahnya. Dia meminta uang untuk membuat sertifikat antikorupsi sebesar Rp 27.300.000. Tak hanya itu, pelaku pun meminta uang sebesar Rp 40 juta untuk pembuatan sertifikat antiteroris pada 13 Desember 2017.

"Selama mengirimkan uang kepada tersangka SD, korban selalu konfirmasi kepada tersangka ASE. Setelah itu, ASE berjanji mengembalikan uang korban. Namun, uang dan paket tersebut tidak pernah sampai," kata Argo soal penipuan tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Ancaman Hukuman

Pada kasus ini, korban yang merupakan karyawan sebuah bank ditaksir mengalami kerugian sebanyak Rp 78.900.000. Tersangka ASE ditangkap di Apartemen Sunter Park View Jakarta Utara, dan tersangka SD ditangkap di Depok.

Dari tangan tersangka polisi mendapatkan barang bukti berupa 1 laptop, 4 handphone, 1 buah paspor, dan 1 buat ATM.

"Para tersangka disangkakan Pasal 3, 4, 5 UU RI Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan atau Pasal 28 Ayat (1) jo Pasal 45A Ayat (1) UU RI Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 378 KUHP jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman kurungan penjara paling lama 20 tahun," ujar Argo.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya