Cerita Jimly soal Menteri Ramai-Ramai ke Rumah Habibie Minta Mundur

Mendengar kabar Soeharto akan mundur besok, semua kaget, tapi juga bergembira. Bahkan saat itu Jimly diminta untuk memimpin doa.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Mei 2018, 21:15 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2018, 21:15 WIB
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie dalam diskusi bersama media di kantor ICMI, Jakarta, Rabu (9/8). ICMI menyoroti kondisi kebangsaan terkini seperti Pembubaran HTI dan Polemik UU Pemilu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, menceritakan pengalamannya saat Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Kala itu, dia menjabat sebagai Asisten Wakil Presiden BJ Habibie.

Menurut Jimly, malam sebelum Soeharto lengser, Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) saat itu, Ginandjar Kartasasmita, bersama beberapa menteri lainnya hadir di kediaman BJ Habibie.

Kedatangan Ginanjar untuk menyampaikan, anggota kabinet mengundurkan diri.

"Malamnya saya mendampingi Pak Habibie menerima para menteri yang mengundurkan diri dipimpin oleh Menko Pak Ginandjar, di rumah Beliau malam-malam. Pak Habibie tidak tahu ada kabinet yang mengundurkan diri," kata Jimly di Sarasehan Nasional Keluarga Bangsa ICMI dengan tema Refleksi 20 Tahun Reformasi, Jakarta, Senin (21/5/2018).

Mendengar kabar tersebut, ungakap Jimly, Habibie langsung meminta untuk menelepon Soeharto. Namun, telepon tersebut dijawab oleh Menteri Sekretaris Negara Saadillah Mursjid.

"Langsung bicara ke Pak Habibie, intinya Bapak tidak perlu bertemu dengan Presiden malam ini. Besok Presiden akan mundur dari jabatan Presiden, besok," ungkap Jimly.

 

Doa Bersama

Ini 14 Nama Calon Komisioner Komnas HAM
Jimly Asshiddiqie memberi keterangan terkait nama calon Komisioner Komnas HAM, Jakarta, Rabu (2/8). Jimly berharap ke-14 nama tersebut berkomitmen dengan visi dan misi yang telah menjadi tujuan awal dari Komnas HAM. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Mendengar pernyataan itu, semua pihak kaget, tapi juga bergembira. Bahkan saat itu Jimly diminta oleh Ginandjar untuk memimpin doa.

"Maka kita berdoa, sama-sama mendoakan Indonesia, mendoakan Pak Harto, dan mendoakan Pak Habibie," pungkas Jimly.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya