Temui Mahasiswa RI di Korsel, Misbakhun Beber Strategi Jokowi Hadapi Revolusi Industri

Menurut Misbakhun, jika masalah kemiskinan bisa diatasi, maka akan lebih banyak dana di APBN yang bisa dialokasikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

oleh Luqman Rimadi diperbarui 26 Mei 2018, 23:03 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2018, 23:03 WIB
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun berdialog dengan para mahasiswa Indonesia yang tengah menimba ilmu di Keimyung University, Daegu, Korea Selatan.  (Istimewa)
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun berdialog dengan para mahasiswa Indonesia yang tengah menimba ilmu di Keimyung University, Daegu, Korea Selatan. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun berdialog dengan para mahasiswa Indonesia yang tengah menimba ilmu di Keimyung University, Daegu, Korea Selatan. Saat ini terdapat 21 mahasiswa asal Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Keimyung University.

Misbakhun mengelar pertemuan dengan para mahasiswa Indonesia Kemyung University, Jumat, 25 Mei 2018 usai menyampaikan kuliah umum. Sebelumnya, legislator Partai Golkar itu menjadi pembicara pada General Lecture 2018 K-NICE Expert Invitation Forum for East Asia : Entrepeneurship and Start Up in Indonesia.

Dalam sesi dialog dengan para mahasiswa Indonesia, Misbakhun menjelaskan bahwa pemerintahan Jokowi kini tengah fokus pada masalah pengentasan kemiskinan.

Menurutnya, jika masalah kemiskinan bisa diatasi, maka akan lebih banyak dana di APBN yang bisa dialokasikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), termasuk beasiswa bagi mahasiswa Indonesia di mancanegara.

"Karena pendidikan dapat membantu masalah pengentasan kemiskinan. Apabila anak-anak muda brilian Indonesia tidak mendapat fasilitas pendidikan yang baik dari negara, maka akan banyak diambil oleh perusahaan-perusahaan asing, seperti Boeing, dan lain-lain," kata Misbakhun dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com

Puluhan mahasiswa Indonesia yang belajar di Keimyung University adalah penerima beasiswa dari World Bank. Mereka berasal dari berbagai instansi seperti BPPT, BATAN, LIPI dan lain-lainnya yang menerima beasiswa jenjang master yang harus diselesaikan tahun.

Salah seorang mahasiswa yang hadir dalam pertemuan itu sempat mempertanyakan tidak adanya regulasi tentang alokasi anggaran untuk pembelian barang modal. Sebab, yang ada hanya regulasi untuk belanja barang habis pakai.

Sementara mahasiswa membutuhkan barang modal untuk keperluan riset. Hal itu dianggap menyulitkan para mahasiswa.Misbakhun pun berjanji akan menyampaikan pertanyaan itu kepada Menteri Keuangan RI.

 

Sambut Revolusi Industri 4.1

Perlu Diupayakan, Batam Tetap Sebagai Destinasi Investasi
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun saat mengikuti Kunker di Batam beberapa waktu lalu.

Misbakhun juga sempat mengajak mahasiswa Indonesia untuk selalu optimistis. Menurutnya, Indonesia harus menghadapi Revolusi Industri 4.0 dengan penuh harap. Guna menghadapi Revolusi Industri 4.1, sambung Misbakhun, Presiden Jokowi telah meluncurkan peta jalan atau road map bertitel Making Indonesia 4.0. Presiden.

Melalui strategi itu, Revolusi Industri 4.1 akan diarahkan untuk penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi.

"Dalam konteks inilah peluang kerja sama dengan Korea Selatan menjadi sangat relevan, sebab Revolusi Industri 4.0 membawa banyak kemudahan, tak terkecuali bagi pengembangan UKM (usaha kecil dan menengah, red) maupun start-up," Misbakhun menandaskan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya