Liputan6.com, Jakarta Cendekiawan muslim Dawam Rahardjo yang meninggal Rabu 30 Mei malam dikembumikan bersebelahan dengan cendekiawan Nurcholish Madjid atau Cak Nur di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan.
Permintaan almarhum untuk dimakamkan di samping sahabatnya tersebut, kata Ketua Ikatan Cedekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, dikabulkan pihak Istana.
"Alhamdullilah atas bantuan dari Sekretariat Negara. Sesuai permintaan almarhum minta dikuburkan dengan Nurcholish Madjid. Alhamdullilah dapat," kata Jimly di Istana Wapres, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018).
Advertisement
Letak makam Dawam Raharjo tidak jauh dari Cak Nur. Kata Jimly hanya melewati lima makam.
"Mudah-mudahan pergerakan cendikiawan muslim masih butuh tokoh tokoh seperti almarhum Pak Dawam, almarhum Nurcholish Madjid," papar Jimly.
Dia juga mengingatkan kepada para pengurus cendekiawan muslim agar mencontoh perjuangan Cak Nur dan Dawam. Jimly yakin masih ada penerus seperti dua toko tersebut.
Dia mencontohkan salah satu cara agar bisa meneruskan perjuangan Cak Nur dan Dawam yaitu dengan mendengarkan tausiyah JK yang juga Ketua Dewan Penasehat Pusat ICMI.
"Mumpung sekarang Pak Jusuf Kalla masih ada, mari kita mempererat dan rajin meminta tausiyah dari beliau," ungkap Jimly.
Diketahui Dawam Rahardjo meninggal dunia pada Rabu (30/5) sekitar pukul, 21.55 WIB. Dawam meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Sekitar beberapa bulan lalu, dia sempat menjalani beberapa kali perawatan intensif di rumah sakit. Dawam Rahardjo terkena penyakit diabetes, jantung, dan stroke.
Saksikan video pilihan di bawah ini: