Top 3 News Hari Ini: Tembak Perawat Gaza, Israel Kebal Hukum Internasional?

Top 3 news hari ini, Razan Ashraf Najjar adalah paramedis perempuan berusia 21 tahun yang terbunuh oleh peluru tentara Israel. Dia tewas akibat terluka di bagian dada.

oleh Maria FloraLiputan6.comEdmiraldo Siregar diperbarui 06 Jun 2018, 20:13 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2018, 20:13 WIB
Razan al-Najjar.
(Sumber Instagram/@karachistan)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, duka mendalam kini tengah dirasakan ribuan masyarakat Palestina atas kepergian Razan Ashraf Najjar. Razan adalah paramedis perempuan berusia 21 tahun yang terbunuh oleh peluru tentara Israel. Dia tewas akibat terluka di bagian dada.

Berdasarkan Konveni Jenewa 1949, paramedis dan jurnalis di medan perang tidak boleh dilukai, apalagi sampai dibunuh. Bila itu dilanggar, artinya telah melanggar hukum internasional.

Dari catatan sejarah, Israel telah beberapa kali telah melanggar Konveni Jenewa ini. Mei 2010, tercatat ada sekitar 10 relawan Turki tewas, April 2018, dua jurnalis Palestina mati ditembak, dan kini korbannya Razan Ashraf Najjar. 

Dengan meninggalnya Razan, apakah tentara Israel yang menembaknya mendapat sanksi? Serta dalil apalagi yang akan mereka katakan?

Kabar lainnya yang tak kalah menyita perhatian di Liputan6.com, soal sosok-sosok jujur yang dengan ikhlas menolong orang lain tanpa pamrih sedikitpun.

Di Yogyakarta, seorang pemulung di Umbulharjo mengembalikan uang Rp 20 juta yang ditemukan pada pemiliknya karena merasa kasihan.

Di Denpasar, Bali, kembali seorang pemulung melakukan kebaikan dengan mengembalikan emas senilai Rp 300 juta. yang ditemukan di bak truk sampah kepada pemiliknya.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:

1. Israel Melanggar Hukum Internasional

banner Israel melanggar hukum internasional (Liputan6.com/Abdillah)

Tentara Israel menembak seorang petugas medis Palestina bernama Razan Ashraf Najjar di Gaza, 1 Juni 2018. Gadis berumur 21 tahun tewas akibat peluru menembus punggung hingga mengenai jantungnya.

Tindakan tentara Israel ini diduga melanggar hukum internasional terkait perlindungan warga sipil, termasuk paramedis.

Dalam Konveni Jenewa 1949, paramedis dan jurnalis yang berada di medan perang dianggap sebagai warga sipil. Artinya, mereka tidak boleh dilukai, apalagi sampai dibunuh.

Dalam sebuah pernyataan, Israel Defense Forces (IDF) berdalih pihaknya telah bertindak sesuai aturan.

Selengkapnya...

2. Patut Ditiru, Mereka yang Tak Terlena Harta dan Memilih Hidup Jujur

Polisi mengembalikan uang dan tas yang hilang kepada pemiliknya. (KRJogja.com/Istimewa)

Meski terhimpit ekonomi yang serba kekurangan, masih banyak orang-orang yang berperilaku jujur dan dengan ikhlas membantu tanpa pamrih sedikit pun.

Hal itu ada pada sosok pemulung di Yogyakarta, Jawa Tengah. Jubaidi, pemulug du Umbulharjo menemukan sebuah bungkusan tas berwarna merah di pinggir jalan, pada 23 Mei 2018.

Setelah diperiksa, tas tersebut berisi uang Rp 20 juta. Dia pun langsung mengembalikan uang tersebut kepada pemiliknya karena merasa kasihan.

Selengkapnya...

3. Wapres JK Sebut Pertemuan Prabowo-Amien Rais-Rizieq Tingkat Tinggi

Amien Rais dan Prabowo bertemu Rizieq Shihab di Mekah. (Merdeka.com)

Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak ingin mencampuri urusan pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dengan pimpinan FPI, Rizieq Syihab di Arab Saudi.

"Itu pembicaraan politik tingkat tinggi. Apalagi di Mekkah," sambung JK sambil berseloroh.

Menurutnya, siapa saja boleh berdiskusi soal politik di masjid. Asalkan tidak untuk berkampanye.

Disinggung soal dorongan Gerindra, PKS dan PAN untuk membentuk koalisi umat, mantan Ketum Partai Golkar ini menganggap wajar.

Selengkapnya...

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya