Tak Patuhi Perintah Atasan, Kapolda Metro Ancam Mutasi Bawahan

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis memerintahkan jajarannya agar patuh pada setiap perintah atasan. Bila tidak, mutasi menjadi ancamannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2018, 11:17 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2018, 11:17 WIB
Pendemo Bela Palestina Kepung Kedubes AS di Jakarta
Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis (tengah) meninjau aksi unjuk rasa di depan Kedubes AS, Jakarta, Minggu (10/12). Ribuan massa berkumpul memprotes keputusan Presiden Trump yang mengakui Yerusalem jadi Ibu Kota Israel. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis meminta jajarannya untuk patuh pada setiap perintah atasan. Bila tidak, mutasi jabatan menjadi ancamannya. 

Dalam sambutan upacara kenaikan pangkat di Polda Metro Jaya, Idham meminta agar jajarannya tetap solid dalam melaksanakan tugas. Menurut dia, setiap anggota polisi harus bekerja sama agar pelaksanaan tugas bisa berjalan dengan baik.

"Teman-teman juga sebagai pamen, middle manager dalam organisasi, tidak mungkin bisa bekerja sendiri, tanpa dukungan anggota. Makanya kita semua harus selalu bersama anggota. Anggota adalah bagian terpisahkan dari perjalanan kita di dalam pelaksanaan kita," kata Idham di lokasi, Rabu (4/7/2018).

"Setelah kita memberikan itu, baru kita bisa memberikan reward yang baik. Tapi kalau hanya karena alasan piket, kemudian disuruh dipanggil, diperintah, enggak kerja, itu sangat prihatin di Polda Metro. Saya berharap itu tidak ada," katanya

Idham meminta jajarannya agar menjalankan penugasan dengan baik. Dia juga mengimbau agar seluruh jajaran, termasuk yang mendapatkan kenaikan jabatan, bisa memahami pesan yang telah disampaikan.

"Saya hanya ingin menunjukkan sikap ketegasan ini di hadapan 680 pamen yang ada di Polda Metro Jaya, bahwa kita tidak boleh bermain-main terhadap yang namanya perintah. Kebijakan itu tidak boleh, dibijak sini dan bijak sana. Itulah organisasi, kalau organisasi tidak ada kebijakan. Perkap (Peraturan Kapolri)-nya kita jelas, tapi kebijakan itu semua diambil untuk menata dan mengelola organisasi ini agar organisasi ini bisa berjalan menghadapi tantangan. Ini pesan moral yang harus saya sampaikan," katanya.

Dia menyindir ada anggota Polri yang tak patuh akan perintah atasan. Dia pun berharap kejadian ini tak terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Saya prihatin sebagai perwira, sebagai komandan, senior, kalau ada pamen (perwira menengah) diperintah sama komandannya enggak mau hadir, enggak mau datang kerja. Saya pikir ini terjadi di Polda lain, tapi kalau ini terjadi di Polda Metro tentu ini sangat prihatin," kata Idham.

Idham mengaku tak main-main bila ada anggotanya yang tak menjalankan tugas dengan baik. Bahkan, dia mengancam anggota yang melawan perintah akan dimutasi.

"Analisis ini, saya berharap analisis di awang-awang, mudah-mudahan tidak terjadi. Tapi kalau terjadi, saya sudah perintahkan Pak Wakapolda semalam. Jangan tunggu fajar menyingsing, harus keluarkan TR (telegram)-nya kepada pamen (perwira menengah). Saya minta sore ini dikeluarkan. Saya hanya ingin menunjukkan sikap ketegasan ini di hadapan 680 perwira menengah di Polda Metro, bahwa kita tidak boleh main-main terhadap yang namanya perintah," ucapnya menegaskan.

Lebih lanjut, mantan Kadiv Propam Polri itu juga mengimbau seluruh anggota polisi tak pamrih ketika sedang menjalankan tugas di lapangan.

"Kata orang bijak, jangan pernah kamu berpikir apa yang negara bisa berikan sama kalian. Tapi kita balik cara berpikirnya. Apa yang bisa kita berikan untuk negara ini. Apa yang bisa kita berikan untuk institusi ini. Harusnya seperti itu," katanya.

 

Daftar Penerima Kenaikan Pangkat

Kapolri Rilis Penyelundupan 239 Kg Sabu dan 30 Ribu Butir Narkoba dalam Mesin Cuci
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis (kiri) berbincang saat merilis kasus penyelundupan narkoba asal Malaysia di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Berikut komposisi 917 anggota Polda Metro Jaya yang diberikan kenaikan pangkat:

AKBP ke Kombes: 1 orang

Kompol ke AKBP: 26 orang

AKP ke Kompol: 46 orang

IPTU ke AKP: 25 orang

IPDA ke IPTU: 6 orang

AIPTU ke IPDA: 78 orang

AIPDA ke AIPTU: 10 orang

Bripka ke Aipda: 265 orang

Brigadir ke Bripka: 250 orang

Briptu ke Brigadir: 46 orang

Bripda ke BRIPTU: 53 orang

PNS Gol IV: 6 orang

PNS Gol III : 52 orangPNS Gol II : 53 orang

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya