Liputan6.com, Jakarta - Gempa susulan masih mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, usai lindu Magnitudo 7,4 melanda kawasan tersebut. Bahkan hingga kini, kondisi memprihatinkan masih menyelimuti Donggala dan Palu.
"Sudah 170 gempa susulan terjadi pascagempa Donggala Magnitudo 7,4 per 30/9/2018 pukul 00.00 WIB. Kondisi Kota Palu dan Donggala gelap gulita. Listrik masih padam dan BBM makin langka," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam akun Twitter-nya, Minggu (30/8/2018).
Baca Juga
Dia mengungkap kondisi masyarakatnya saat ini masih belum normal. Aktivitias warga lumpuh usai musibah tersebut.
Advertisement
"Masyarakat banyak yang berada di luar rumah. Masih banyak bantuan yang diperlukan untuk korban gempa," imbuh dia.
Sutopo sebelumnya mengungkapkan terdengar suara-suara orang meminta tolong dari reruntuhan bangunan pada saat malam hari di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Petugas banyak yang mendengar suara teriakan minta tolong, tapi tidak ada yang bisa kita lakukan, karena kondisinya masih seperti ini," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Selain itu, pihaknya sampai saat ini masih kesulitan dalam mencari atau mengevakuasi para korban gempa Donggala dan Palu.
"Proses evakuasi mencari korban seperti ini tidak mudah yang kondisinya kalau malam gelap gulita seperti tadi malam," ujarnya.
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Â
Ada Kebakaran Kecil
Sutopo mengungkapkan, pascagempa dan tsunami ternyata juga ada kebakaran-kebakaran kecil dan bencana susulan lainnya.
Akibat musibah ini, kondisi jalan di Palu dan Donggala masih sulit untuk bisa dilalui dalam pengerahan personel, kendaran, dan alat berat.
"Jalur menuju Kota Palu kesulitan, karena beberapa tempat dari Poso menuju ke Kota Palu kondisinya putus, jalannya memang hancur kemudian lereng-lereng perbukitan juga longsor," sebutnya.
"Ini menyebabkan kesulitan, (karena) bandara kondisi rusak, tetapi insyaallah nanti sore akan diaktivasi sehingga bantuan bisa secara cepat diarahkan menuju ke bandara diangkut dan bisa didistribusikan dengan cepat," pungkas Sutopo.
Advertisement