Ruangannya Terkena Peluru, Ini Respons Anggota FPAN Totok Daryanto

Totok belum bisa memastikan apakah bekas tembakan itu terjadi bersamaan pada kejadian peluru nyasar Senin lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2018, 14:16 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2018, 14:16 WIB
DPR Akhirnya Sahkan Dana Aspirasi
Ketua Panja UP2DP Totok Daryanto membacakan laporan saat Sidang Paripurna terkait peraturan UP2DP, Jakarta, Selasa (23/6/2015). Dana Aspirasi akhirnya disahkan DPR. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Bekas tembakan peluru ditemukan di ruangan anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Totok Daryanto, di Gedung Nusantara I, Lantai 20 ruangan 2003. Menurut Totok, bekas tembakan itu muncul ketika ada peluru nyasar dari lapangan tembak yang biasa digunakan Perbakin, Senin 15 Oktober 2018.

"Enggak (ngecek TKP). Enggak ada masalah kok. Itu kan peristiwa dua hari yang lalu," kata Totok saat dihubungi, Rabu (17/10/2018).

Totok belum bisa memastikan apakah bekas tembakan itu terjadi bersamaan pada kejadian peluru nyasar Senin lalu. Dia meminta kepolisian dengan jelas mengungkap permasalahan ini.

"Yang di tempatku itu pelurunya enggak masuk ke ruangan, tapi kena besi penyekat kaca itu lho, sehingga melepas ke atas, pelurunya enggak tahu ke mana. Nah itu biar diurus sama kepolisianlah dicari selongsongnya di mana itu," ucap dia.

Dia menegaskan akan menyerahkan ke pihak polisi untuk mencari tahu bekas peluru tersebut disengaja atau sekadar latihan.

"Yang penting karena ini menyangkut lembaga DPR, tempat yang staregis dan dilindungi negara jadi kepolisian harus mengungkap dengan jelas," kata Totok.

Pengamanan Perbakin Harus Ketat

Kondisi Kaca Ruang Anggota DPR Akibat Peluru Nyasar
Kaca yang terkena peluru nyasar di lantai 16 nusantara I, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Jakarta, Selasa (16/10). Kepolisian sementara menyimpulkan peluru itu berasal dari Lapangan Tembak Senayan. (Lipiutan6.com/Johan Tallo)

Meski begitu, Totok berharap, lapangan tempat Perbakin menembak diberi pengamanan yang lebih lagi. Dengan begitu, kata dia, kejadian seperti ini tak lagi terulang.

"Jadi pengamanan di tempat latihan harus lebih ketat lagi supaya enggak terjadi peluru nyasar. Penggunaan jenis senjata untuk latihan kan harusnya enggak sampai seperti ini bisa sampai DPR," tandas Totok.

Saat ini kepolisian tengah memeriksa dua ruangan yang tertembak. Sebelumnya, peluru diduga nyasar terjadi di ruangan anggota Komisi III DPR Wenny Warouw dan Bambang Heri Purnomo di lantai 13 dan 16, Senin 15 Oktober 2018.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya