Desa Jono Onge Kabupaten Sigi Masih Terisolir Akibat Gempa

Hingga Sabtu petang, 6 Oktober 2018, anggotanya telah mengevakuasi 20 jenazah korban gempa di Desa Petobo Atas dan Petobo Bawah.

oleh Ika Defianti diperbarui 07 Okt 2018, 15:48 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2018, 15:48 WIB
TNI membantu membuka akses jalan yang hancur karena gempa di Sigi, Sulawesi Tengah
TNI membantu membuka akses jalan yang hancur karena gempa di Sigi, Sulawesi Tengah (dok: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Desa Jono Onge, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi merupakan salah satu desa yang masih terisolir akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Komandan Satgas Bencana Alam Satuan Yonif Para Raider 431/SSP Kostrad, Mayor Inf AA Gede Rama mengatakan, pihaknya telah meminta anggotanya untuk segera membuka jalan ke desa tersebut. Sehingga dapat dilakukan evakuasi para korban gempa.

Sebab, beberapa anggota satgas masih fokus evakuasi di Desa Petobo Atas dan Petobo Bawah.

"Saya perintahkan sebagian anggota Satgas untuk melakukan patroli dan membuka jalan di desa yang masih terisolir tersebut," kata Gede dalam keterangannya pada Minggu (7/10/2018).

Dia menjelaskan hingga Sabtu petang, 6 Oktober 2018, anggotanya telah mengevakuasi 20 jenazah korban gempa di Desa Petobo Atas dan Petobo Bawah.

Desa Jono Oge merupakan salah satu desa yang terkena likuifaksi, tanah berubah menjadi lumpur karena sendimen yang kaya air terguncang hebat dampak gempa Sulteng. 

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bantuan Lewat Udara

Dampak Gempa Sigi, Rumah dan Tiang-Tiang Listrik Roboh
Tiang-tiang listrik roboh usai gempa dan tsunami melanda Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan beberapa lokasi di Sigi terisolir akibat gempa dan tsunami. (ADEK BERRY/AFP)

Sementara itu, Satgas Yonif Raider 700/WYC Kodam XIV/Hasanuddin yang dipimpin Letda Inf Dimas bersama personel Penerbad melakukan pendistribusian bantuan untuk korban gempa-tsunami melalui jalur udara dengan menggunakan Helikopter Bell.

"Jalur udara ini mengingat sebagian besar daerah di wilayah Palu dan Donggala pasca gempa dan tsunami terisolir dengan hamparan reruntuhan bangunan dan lumpur tanah," ucap Dimas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya