Relawan Penyelam Lion Air yang Meninggal Tiba di Surabaya

Jenazah almarhum diterbangkan sekitar pukul 05.00 WIB dari Jakarta dan tiba di rumah duka tiga jam kemudian.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 03 Nov 2018, 13:31 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2018, 13:31 WIB
Syachrul Anto (48), relawan penyelam Basarnas asal Surabaya meninggal dunia saat bertugas melakukan evakuasi Lion Air PK-LQP. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Syachrul Anto (48), relawan penyelam Basarnas asal Surabaya meninggal dunia saat bertugas melakukan evakuasi Lion Air PK-LQP. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Syachrul Anto (48), relawan penyelam Basarnas asal Surabaya meninggal dunia saat bertugas melakukan evakuasi Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018). Jenazah syachrul saat ini telah tiba di kampung halamannya, Surabaya.

Brian, salah satu anggota Basarnas Surabaya, yang juga rekan Syachrul mengatakan, kawannya itu sebenarnya bukan bagian dagian dari tim Basarnas. Namun, dia merupakan relawan Basarnas yang beberapa kali terlibat dalam operasi penyelamatan. 

"Korban bukan penyelam Basarnas tapi kalau potensi (Relawan) Basarnas memang iya," tutur Brian, salah satu anggota Basarnas Surabaya melalui pesan singkat, Sabtu (3/11/2018).

Jenazah almarhum diterbangkan sekitar pukul 05.00 WIB dari Jakarta dan tiba di rumah duka tiga jam kemudian.

"Tadi pagi, sekitar jam 7, dilakukan penjemputan jenazah almarhum di Terminal Cargo Juanda, dan selanjutnya diantar menuju rumah duka," kata dia.

Secara terpisah, kakak ipar korban, Ibnu Abdillah menyampaikan, jenazah Anto sudah tiba di rumah duka Jalan Bendul Merisi Gang VIII no 41 Surabaya, Sabtu (3/11/2018). "Tadi tiba jam 08.00 wib," katanya di rumah duka.

Ucapan duka yang mendalam muncul dalam akun facebook Syachrul Anto. Ucapan tersebut bertuliskan :

"Allah lebih cinta padamu Sayangku, pahlawanku, imamku....

Tunggu aku di jannahNya Insya Allah....terimakasih kasih sayang, bimbingan dan didikanmu. Insya Allah kami teruskan dedikasimu dalam kemanusiaan.

Laa khaula wala kuwwata Illa Billah ...Innalilahi wainailaihi rojiun...Mohon dibukakan pintu maaf segala kesalahan almarhum"

Karena Dekompresi

Dansatgas SAR, Kolonel Laut (P) Isswarto mengatakan, Anto meninggal karena dekompresi.

"Diduga dekompresi karena tekanan, bekerja tidak tahu waktu, harusnya naiknya pelan-pelan, lima meter berhenti dulu, sampai muncul (ke permukaan), dia mungkin langsung," kata Isswarto saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (3/11/2018).

Menurut Isswarto, harusnya penyelaman pencarian korban Lion Air berakhir pada pukul 16.00 WIB, karena kondisi gelap dan cuaca yang kurang bersahabat. Namun, korban masih berada di bawah laut hingga pukul 16.30 WIB.

"Korban dari sipil, penyelam Basarnas," kata Isswarto.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya