Diabetes Adalah Kondisi Kurangnya Insulin, Simak Panduan Lengkap Penyakit Gula Darah

Diabetes adalah penyakit kronis dengan kadar gula darah tinggi yang disebabkan oleh kurangnya insulin atau resistensi insulin, ketahui jenis, gejala, komplikasi, dan pengobatannya!

oleh Mabruri Pudyas Salim Diperbarui 12 Apr 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2025, 13:00 WIB
Peringati Hari Diabetes Sedunia, Penumpang Kereta Cek Gula Darah Gratis
Penumpang mengecek gula darah gratis di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/11/2021). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Novo Nordisk Indonesia ini, berfokus pada penyakit diabetes untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh tiap tanggal 14 November. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang terlalu tinggi. Glukosa, sumber energi utama tubuh, tak bisa digunakan secara efektif pada penderita diabetes karena kurangnya produksi insulin oleh pankreas, ketidakmampuan tubuh memanfaatkan insulin (resistensi insulin), atau kombinasi keduanya. Insulin, hormon dari pankreas, membantu sel menyerap glukosa. Jika insulin kurang atau tak berfungsi baik, glukosa menumpuk di darah, memicu masalah kesehatan. Diperkirakan lebih dari 463 juta orang di dunia hidup dengan diabetes (IDF, 2023), dan angkanya terus meningkat. Memahami diabetes sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan yang efektif.

Di Indonesia, prevalensi diabetes juga mengkhawatirkan. Data menunjukkan peningkatan kasus diabetes setiap tahunnya, mengancam kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa itu diabetes, penyebabnya, jenis-jenisnya, serta bagaimana cara mencegah dan mengelola penyakit ini. Dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko terkena diabetes dan meningkatkan kualitas hidup bagi para penderita.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang diabetes, mulai dari pengertian dasar hingga strategi pengelolaan yang efektif. Kita akan mempelajari berbagai jenis diabetes, gejala yang perlu diwaspadai, komplikasi jangka panjang, serta metode diagnosis dan pengobatan terkini. Simak informasi selengkapnya tentang diabetes yang perlu Anda tahu berkut ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (12/4/2025).

Apa Itu Diabetes? Pengertian Dasar yang Perlu Diketahui

Ilustrasi mengecek kadar gula darah/freepik.com
Kenali beberapa faktor penyebab diabetes dan cara mengendalikannya. (Sumber: Freepik).... Selengkapnya

Diabetes adalah gangguan metabolisme di mana tubuh tidak mampu mengatur kadar gula darah (glukosa) secara efektif. Gula darah yang tinggi, atau hiperglikemia, terjadi karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel-sel tubuh resisten terhadap insulin yang ada. Insulin berperan penting dalam mengangkut glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh untuk diubah menjadi energi.

Pada kondisi normal, setelah makan, kadar gula darah meningkat. Pankreas kemudian melepaskan insulin untuk membantu glukosa masuk ke dalam sel. Namun, pada penderita diabetes, proses ini terganggu. Glukosa tetap berada di dalam darah dalam jumlah tinggi, menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Perbedaan antara glukosa dan insulin perlu dipahami. Glukosa adalah sumber energi utama tubuh yang berasal dari makanan yang kita konsumsi, sedangkan insulin adalah hormon yang mengatur penyerapan glukosa ke dalam sel.

Penting untuk diingat bahwa diabetes adalah penyakit kronis yang membutuhkan pengelolaan jangka panjang. Dengan pemahaman yang baik tentang mekanisme penyakit ini, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat.

Penyebab Utama Diabetes

Peringati Hari Diabetes Sedunia, Penumpang Kereta Cek Gula Darah Gratis
Penumpang mengecek gula darah gratis di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/11/2021). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Novo Nordisk Indonesia ini, berfokus pada penyakit diabetes untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh tiap tanggal 14 November. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel beta di pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh sama sekali tidak dapat memproduksi insulin.

Diabetes tipe 2, yang jauh lebih umum, disebabkan oleh kombinasi resistensi insulin dan produksi insulin yang tidak mencukupi. Sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel secara efektif. Pankreas berusaha memproduksi lebih banyak insulin, tetapi akhirnya kemampuannya menurun.

Faktor genetik dan keturunan berperan penting dalam meningkatkan risiko diabetes, terutama tipe 2. Riwayat keluarga dengan diabetes meningkatkan kemungkinan seseorang untuk terkena penyakit ini.

Gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan tinggi gula dan lemak, kurang aktivitas fisik, dan obesitas, juga merupakan faktor risiko utama diabetes tipe 2. Kondisi medis tertentu, seperti sindrom polikistik ovarium (PCOS) dan tekanan darah tinggi, juga dapat meningkatkan risiko diabetes.

Tipe-Tipe Diabetes yang Perlu Diketahui

Peringati Hari Diabetes Sedunia, Penumpang Kereta Cek Gula Darah Gratis
Penumpang mengecek gula darah gratis di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/11/2021). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Novo Nordisk Indonesia ini, berfokus pada penyakit diabetes untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh tiap tanggal 14 November. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Ada beberapa jenis diabetes, dengan tipe 1 dan tipe 2 sebagai yang paling umum. Pemahaman tentang perbedaan keduanya sangat penting untuk menentukan strategi pencegahan dan pengobatan yang tepat. Selain itu, ada juga diabetes gestasional yang terjadi selama kehamilan dan prediabetes sebagai kondisi pra-diabetes.

Berikut penjelasan lebih detail mengenai masing-masing tipe diabetes:

Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 merupakan kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Akibatnya, tubuh tidak mampu memproduksi insulin dan membutuhkan suntikan insulin seumur hidup untuk bertahan hidup. Tipe ini biasanya muncul pada anak-anak dan remaja, meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun.

Orang dengan riwayat keluarga diabetes tipe 1 memiliki risiko lebih tinggi. Gejala diabetes tipe 1 biasanya muncul secara tiba-tiba dan parah, seperti penurunan berat badan yang drastis, haus yang berlebihan, dan sering buang air kecil.

Diagnosis diabetes tipe 1 dilakukan melalui pemeriksaan kadar gula darah dan tes antibodi. Pengelolaan meliputi terapi insulin, pendidikan diabetes, dan pemantauan gula darah secara teratur.

Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 berkembang secara bertahap dan biasanya didiagnosis pada usia dewasa, meskipun semakin banyak kasus pada anak-anak dan remaja. Kondisi ini ditandai dengan resistensi insulin dan produksi insulin yang tidak mencukupi.

Berbeda dengan tipe 1, tipe 2 seringkali terkait dengan faktor gaya hidup seperti obesitas, kurang olahraga, dan pola makan yang buruk. Riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2 juga meningkatkan risiko.

Pengelolaan diabetes tipe 2 meliputi perubahan gaya hidup (diet sehat, olahraga teratur), obat-obatan oral, dan dalam beberapa kasus, insulin. Penting untuk menjaga berat badan ideal dan aktif secara fisik untuk mengontrol gula darah.

Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional adalah kondisi diabetes yang terjadi selama kehamilan. Biasanya hilang setelah melahirkan, tetapi meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari, baik untuk ibu maupun anak.

Diabetes gestasional dapat menyebabkan komplikasi pada ibu dan bayi, seperti bayi lahir dengan berat badan besar (makrosomia) dan peningkatan risiko bayi kuning. Penanganan meliputi diet sehat, olahraga, dan pemantauan gula darah secara teratur.

Setelah melahirkan, wanita dengan riwayat diabetes gestasional perlu menjalani pemeriksaan gula darah untuk mendeteksi diabetes tipe 2.

Prediabetes

Prediabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai ambang batas diagnosis diabetes tipe 2. Ini merupakan tahap awal menuju diabetes tipe 2 dan meningkatkan risiko terkena diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Deteksi dini prediabetes sangat penting karena perubahan gaya hidup dapat mencegah atau menunda perkembangan menjadi diabetes. Perubahan gaya hidup meliputi diet sehat, olahraga teratur, dan penurunan berat badan.

Skrining rutin untuk prediabetes sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti obesitas, riwayat keluarga diabetes, dan gaya hidup tidak sehat.

Gejala Umum Diabetes yang Perlu Diwaspadai

Kenali Diabetes Gestasional pada Kehamilan
Kenali Diabetes Gestasional pada Kehamilan... Selengkapnya

Gejala diabetes dapat bervariasi, tetapi beberapa gejala umum meliputi sering merasa haus dan buang air kecil (terutama di malam hari), penurunan berat badan yang tidak disengaja, kelelahan yang berlebihan, pandangan kabur, luka yang sulit sembuh, rasa lapar yang berlebihan, kulit kering dan gatal, kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki, dan infeksi jamur yang sering terjadi.

Gejala diabetes tipe 1 biasanya muncul secara tiba-tiba dan lebih parah daripada tipe 2. Pada anak-anak, gejala dapat meliputi enuresis (kencing malam), pertumbuhan yang terhambat, dan mudah terserang infeksi.

Pada orang dewasa, gejala mungkin lebih samar dan mudah diabaikan. Penting untuk waspada terhadap perubahan pola tubuh dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami beberapa gejala di atas.

Jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Komplikasi Jangka Panjang Akibat Diabetes

Ilustrasi Penderita Diabetes Mengecek Gula Darah
Ilustrasi penderita diabetes mengecek gula darah (copyright Freepik)... Selengkapnya

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius jangka panjang, baik makrovaskular maupun mikrovaskular. Komplikasi makrovaskular memengaruhi pembuluh darah besar dan dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer.

Komplikasi mikrovaskular memengaruhi pembuluh darah kecil dan dapat menyebabkan retinopati (kerusakan mata), nefropati (kerusakan ginjal), dan neuropati (kerusakan saraf). Neuropati dapat menyebabkan masalah pada kaki diabetik, seperti luka yang sulit sembuh dan peningkatan risiko infeksi.

Selain komplikasi fisik, diabetes juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Depresi, kecemasan, dan stres sering dialami oleh penderita diabetes. Dukungan emosional dan psikologis sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup.

Penting untuk mengelola diabetes dengan baik untuk mencegah atau menunda komplikasi jangka panjang. Konsultasi rutin dengan dokter dan tim medis sangat dianjurkan.

Diagnosis Diabetes: Cara Dokter Menentukan Seseorang Menderita Diabetes

Konsultasi
Pastikan untuk selalu mencari informasi dari sumber yang terpercaya, seperti dokter, ahli, atau lembaga kesehatan yang kredibel. (Foto: Pexels.com)... Selengkapnya

Diagnosis diabetes dilakukan melalui beberapa pemeriksaan, antara lain pemeriksaan kadar glukosa darah puasa, tes toleransi glukosa oral (OGTT), dan tes HbA1c. Pemeriksaan glukosa darah puasa dilakukan setelah berpuasa selama 8-10 jam.

Tes OGTT dilakukan dengan meminum larutan glukosa dan kemudian diukur kadar gula darah setelah 2 jam. Tes HbA1c mengukur kadar gula darah rata-rata selama 2-3 bulan terakhir.

Kriteria diagnosis diabetes bervariasi untuk setiap tipe. Pemeriksaan lanjutan mungkin diperlukan untuk menentukan tipe diabetes dan menilai kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah komplikasi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki faktor risiko atau mengalami gejala diabetes.

Pengelolaan dan Pengobatan Diabetes

Dua orang perempuan sedang berolahraga dengan berjalan kaki di taman (Foto Dok: Freepik/senivpetro)
Dua orang perempuan sedang berolahraga dengan berjalan kaki di taman (Foto Dok: Freepik/senivpetro).... Selengkapnya

Pengelolaan diabetes bertujuan untuk menjaga kadar gula darah dalam rentang normal, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup. Pengelolaan yang komprehensif meliputi perubahan gaya hidup, terapi farmakologis, dan pemantauan gula darah secara teratur.

Berikut beberapa strategi pengelolaan diabetes:

1. Pola Makan Sehat untuk Penderita Diabetes

Pola makan sehat sangat penting untuk mengontrol gula darah. Makanan yang dianjurkan meliputi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Makanan yang harus dihindari meliputi makanan olahan, minuman manis, dan makanan tinggi lemak jenuh.

Konsep indeks glikemik (IG) membantu memilih makanan yang tepat. Makanan dengan IG rendah akan meningkatkan gula darah secara perlahan. Perencanaan makan sehari-hari yang terstruktur sangat penting untuk mengontrol gula darah.

Konsultasi dengan ahli gizi sangat dianjurkan untuk menyusun rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan individu.

2. Aktivitas Fisik dan Olahraga

Olahraga teratur membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Jenis olahraga yang direkomendasikan meliputi jalan cepat, berenang, bersepeda, dan senam.

Frekuensi dan intensitas olahraga harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan kemampuan individu. Konsultasi dengan dokter atau ahli fisioterapi sangat dianjurkan.

Olahraga juga memberikan manfaat kesehatan lainnya, seperti menurunkan berat badan, meningkatkan mood, dan mengurangi risiko penyakit jantung.

3. Terapi Farmakologis

Obat-obatan oral, seperti metformin, sulfonilurea, dan gliflozin, digunakan untuk mengontrol gula darah pada diabetes tipe 2. Insulin dibutuhkan untuk diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang sudah lanjut.

Terapi insulin diberikan melalui suntikan atau pompa insulin. Inovasi terbaru dalam pengobatan diabetes meliputi insulin analog, GLP-1 RA, dan SGLT2 inhibitor.

Pemilihan obat dan dosis harus ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi individu.

4. Monitoring Kadar Gula Darah

Pemantauan gula darah secara teratur sangat penting untuk mengontrol diabetes. Penderita diabetes dapat mengukur gula darah sendiri di rumah menggunakan glukometer.

Target kadar gula darah yang direkomendasikan bervariasi untuk setiap individu, tetapi umumnya berada dalam rentang tertentu. Pemantauan rutin membantu dokter menyesuaikan pengobatan dan strategi pengelolaan.

Catatan gula darah juga membantu penderita diabetes dan dokter untuk melihat pola dan tren gula darah, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah.

Pencegahan Diabetes: Apakah Mungkin?

Pola Makan Sehat
Pola makan sehat tidak hanya berpengaruh untuk mencegah kanker payudara, tapi menjaga kesehatan secara keseluruhan (Foto: Freepik.com)... Selengkapnya

Pencegahan diabetes tipe 2 dan prediabetes dimungkinkan melalui perubahan gaya hidup sehat. Perubahan gaya hidup meliputi diet sehat, olahraga teratur, dan penurunan berat badan jika diperlukan.

Intervensi farmakologis, seperti metformin, dapat diberikan pada individu berisiko tinggi untuk mencegah perkembangan diabetes. Skrining rutin untuk deteksi dini sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.

Dengan gaya hidup sehat dan deteksi dini, kita dapat mengurangi risiko terkena diabetes dan meningkatkan kualitas hidup.

Pencegahan diabetes tipe 1 masih belum dimungkinkan, tetapi penelitian terus dilakukan untuk menemukan cara pencegahannya.

Hidup dengan Diabetes: Tips dan Strategi

Ilustrasi pola makan/freepik.com/tirachardz
Pola makan yang tidak seimbang dapat memengaruhi kesehatan pencernaan dan memicu pertumbuhan sel abnormal di usus. (Foto dok: Freepik/tirachardz).... Selengkapnya

Mengelola diabetes dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan komitmen dan dukungan. Penting untuk memahami kondisi Anda, mengikuti rencana pengobatan, dan menjaga gaya hidup sehat.

Dukungan psikologis dan emosional sangat penting untuk mengatasi tantangan hidup dengan diabetes. Keluarga dan teman dapat memberikan dukungan yang berharga.

Komunitas dan sumber daya untuk penderita diabetes menyediakan informasi, dukungan, dan kesempatan untuk berbagi pengalaman.

Banyak kisah sukses mengelola diabetes menunjukkan bahwa dengan komitmen dan dukungan yang tepat, penderita diabetes dapat hidup sehat dan produktif.

Diabetes adalah penyakit kronis yang serius, tetapi dengan pengelolaan yang tepat, komplikasi dapat dicegah dan kualitas hidup dapat ditingkatkan. Penting untuk memahami jenis diabetes, gejala, komplikasi, dan pilihan pengobatan yang tersedia.

Perubahan gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan pengelolaan berat badan, merupakan kunci dalam mengontrol gula darah. Pemantauan gula darah secara teratur dan konsultasi rutin dengan dokter sangat penting.

Jangan ragu untuk mencari informasi dan dukungan dari sumber terpercaya. Dengan pengetahuan dan komitmen yang tepat, hidup dengan diabetes dapat dijalani dengan sehat dan produktif.

Sumber informasi terpercaya meliputi dokter spesialis penyakit dalam, ahli gizi, dan organisasi kesehatan seperti Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya