Liputan6.com, Bekasi - Jajaran Subdit Resmob Polda Metro Jaya selesai melakukan rekonstruksi pembunuhan satu keluarga Diperum Nainggolan di Terminal Guntur, Garut, dan juga kaki Gunung Guntur, Jawa Barat. Dalam rekonstruksi tersebut, empat adegan diperagakan tersangka Haris Simamora.
Kanit V Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Ridwan Soplanit menjelaskan, adegan pertama adalah saat tersangka turun dari motor yang mengantarkannya dari terminal. Setelah turun dari motor, dia menuju ke sebuah saung untuk beristirahat.
Baca Juga
"Tersangka lalu pergi ke warung pulsa di sekitar lokasi. Dia membeli pulsa ditemani oleh penjaga base camp, Bu Dewi dan Pak Anto," kata Ridwan di kaki Gunung Guntur, Jawa Barat, Kamis (22/11/2018).
Advertisement
Setelah itu, Haris kembali ke saung bersama para pendaki gunung.
Menurut Ridwan, kaki Gunung Guntur ini merupakan titik terakhir rekonstruksi pembunuhan satu keluarga di Bekasi sebelum tersangka dibawa kembali ke Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, polisi juga menggelar rekonstruksi pembunuhan satu keluarga ini di kediaman korban di Bekasi.
"Total ada 62 adegan yang diperagakan oleh tersangka dalam rekonstruksi tersebut," kata Ridwan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sedot Perhatian
Ratusan warga memadati lokasi rekonstruksi pembunuhan satu keluarga Diperum Nainggolan (38), di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/11/2018) pagi. Mereka berkumpul melihat rekonstruksi yang digelar di rumah korban tersebut.
"Saya penasaran, ingin lihat langsung pembunuhnya. Kok, sampai teganya itu orang membunuh satu keluarga," kata salah satu tetangga korban di RW 07 Jatirahayu, Wildan (29), di Bekasi.
Tim gabungan dari Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya, Subdit Resmob dan Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, dan unsur lainnya tiba di lokasi rekonstruksi sejak pukul 08.00 WIB.
Petugas dari Propam telah menyeterilkan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dari warga sekitar dengan memasang dua garis polisi di Gang Bojong Nangka II untuk menyekat warga agar tidak mendekat.
Polisi hanya memperbolehkan wartawan masuk ke sekitar area rekonstruksi pembunuhan satu keluarga.
Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) juga berulang kali mengingatkan warga untuk tidak mendekat sampai ke area rekonstruksi karena berpotensi menganggu jalannya proses tersebut.
Â
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Advertisement