Cerita Masa Kecil, Jokowi: 9 Tahun Hidup di Pinggir Kali

Jokowi optimis para nasabah program Mekaar dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih baik.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 26 Jan 2019, 21:23 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2019, 21:23 WIB
Jokowi Temui Ibu-Ibu Penerima Program Mekaar di Garut
Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat menemui ibu-ibu penerima program Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1). Program ini bertujuan mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau nasabah Mek‎aar binaan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM di Lapangan Asrama Polisi Kemayoran Jakarta Pusat. Kepada para nasabah, Jokowi menceritakan masa kecilnya yang sembilan tahun harus kerja keras dan hidup di pinggir kali.

"Ya memang kita ini kalau masih kecil, kita harus kerja keras. Harus kerja keras. Nanti kalau sudah naik ke tingkat menengah apalagi tingkat atas itu sudah berbeda lagi. Punya karyawan udah. Untuk awal-awal memang itu saya rasakan," ujar Jokowi di lokasi, Sabtu (26/1/2019).

"Tidak hanya setahun, dua tahun, saya 9 tahun bekerja. Bekerja dari pagi sampai pagi. Saya alami. Ibu-ibu kan tahu kehidupan kecil saya. Tahukan? Sudah tahu semuanya kan? Hidup di pinggir kali, susah, menderita, kesulitan," sambung Jokowi.

Hal ini dikatakan Jokowi untuk memotivasi para nasabah agar terus bekerja keras dan tidak mudah menyerah dalam berwirausaha.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu optimis para nasabah program Mekaar dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih baik.

"Gunakan sebaik baiknya program Mekaar. Saya melihat wajahnya optimis, cerah, nanti dua tahun lagi saya lihat, jangan dari dua warung ke lima warung, nanti kalau (bisa) sudah 200 warung," ucap Jokowi.

Jokowi berpesan kepada ratusan nasabah program Mekaar agar jujur, disiplin dan bekerja keras dalam mengikuti program Meekar. Menurutnya, apabila sukses mengikuti program Meekar, nasabah bisa mengajukan dana usaha untuk program Kredit Usah Rakyat senilai Rp 25 Juta hingga Rp 500 Juta.

"Dengan jujur, displin, kerja keras. Kalau sukses ditarik ke program KUR (Kredit Usaha Rakyat), yang bisa Rp 25 juta sampai Rp 500 juta. Dari 524 orang saya yakin bisa naik kelas ke KUR, nanti pak Gubernur mantau terus," jelas dia.

 

Borong Keset dan Kerupuk Kerang

Di sela-sela kunjungannya, Jokowi juga rutin berbelanja produk para nasabah yang dirasa menarik, unik serta bagus. ‎Kali ini, Jokowi memborong keset dari bahan kain hingga kerupuk kerang hijau.

Sri Rahayu, nasabah yang juga penjual keset dari kain ini mengaku kesetnya ludes diborong Jokowi sebanyak 10 buah. Selain keset, mantan Walikota Solo itu juga membeli ‎15 bungkus kerupuk kerang hijau milik warga Cilincing Jakarta Utara bernama Roslen.

"Kerupuk kerang hijau saya dibeli Pak Jokowi 10 bungkus. Satu bungkusnya Rp 15 ribu, senang sekali saya. Alhamdulilah gak nyangka dagangan saya dibeli presiden," ungkap Roslen kepada wartawan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya