Polri Koordinasi dengan Kemenlu Terkait WNI yang Diculik Kelompok Bersenjata di Filipina

Polri siap membantu pembebasan warga negara Indonesia (WNI) yang diculik kelompok bersenjata di Filipina.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 22 Feb 2019, 12:26 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2019, 12:26 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Polri siap membantu pembebasan warga negara Indonesia (WNI) yang diculik kelompok bersenjata di Filipina. Saat ini, Polri tengah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI sebagai leading sector penanganan kasus tersebut.

"Polri pada prinsipnya akan membantu sepenuhnya. Leading sector kan Kemenlu. Kami sedang koordinasi dengan tim diplomasi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (22/2/2019).

Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan dua pria, yang diduga warga negara Indonesia tak berdaya ditodong dengan golok di Filipina.

Keduanya tak mengenakan pakaian dan mata ditutupi dengan kain hitam. Di sekeliling dua pria itu ada sejumlah orang bertopeng yang membawa senjata diduga kelompok teroris pimpinan Abu Sayyaf di Filipina.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ditangkap Saat Mencari Ikan

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal membenarkan video yang memperlihatkan dua orang Indonesia disandera komplotan bersenjata.

Iqbal menyatakan, dua orang itu ditangkap saat sedang menangkap ikan di perairan Sandakan, Sabah, Malaysia pada 5 Desember 2018. Mereka berlayar bersama seorang warga negara Malaysia.

Iqbal menyatakan, keduanya diculik kelompok bersenjata di Filipina Selatan. Mereka adalah warga asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara, bernama Hariadin dan Heri Ardiasyah.

Hingga kini, Kementerian Luar Negeri belum berhasil membebaskan mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya