Medsos Diharap Jadi Alat Sosialisasi Pemilu Damai

Ulin berharap media sosial mampu menjadi alat sosialisasi yang baik bagi penyelenggaraan Pemilu yang damai.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2019, 13:48 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2019, 13:48 WIB
[bintang] Jangan Langsung Percaya, Berikut Cara Kenali dan Cek Berita Hoax
Ilustrasi berita hoax. (Sumber foto: myrepublica.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan media sosial tidak hanya memberikan manfaat positif, tapi juga berdampak negatif. Satu hal yang disoroti yaitu maraknya akun medsos yang dipergunakan untuk menyebarkan berita kebohongan atau hoaks.

Penggiat media sosial Ulin Yusron mengatakan para pelaku media sosial yang cerdas tidak boleh kalah dengan serangan konten hoaks. Ulin mengatakan, banyaknya konten-konten di medsos yang menanamkan pesimisme jangan sampai mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara. 

"Bangsa ini harus optimis dan terus melanjutkan pembangunan yang mulai dirasakan hasilnya. Untuk itu para pegiat medsos terus menyebarkan konten-konten positif yang menumbuhkan optimisme bangsa,” ungkap Ulin saat menghadiri acara diskusi yang digelar Forum Pegiat Media Sosial Independen ( FPMSI) di Menteng, Jakarta, Jumat, 1 Maret 2019.

Dalam kesempatan itu, Ulin Yusron juga berharap media sosial mampu menjadi alat sosialisasi yang baik bagi penyelenggaraan Pemilu yang damai. 

"Pemilu 2019 harus sukses pembangunan harus berlanjut mari kita lawan hoaks. Dengan semangat kebangsaan dan percaya diri bahwa yang benar pasti menang," ucap Ulin.

Sementara itu, Ketua Forum Pegiat Media Sosial Independen (FPMSI), Hafyz Marshal mengatakan digelarnya acara diskusi tersebut untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah percaya dengan berita-berita hoaks yang ada di media sosial.

"Karena sering kali berita hoaks menimbulkan perpecahan antarbangsa. Masyarakat lebih mudah terprovokasi dengan berita bohong, nah kita tidak ingin itu terjadi," ucap dia. 

Umumkan Lomba

Selain deklarasi dan diskusi, juga dilaksanakan pengumuman lomba konten narasi positif di media sosial, lomba ini dibuka sejak 8 Februari 2019 dan ditutup pada 25 Februari 2019. Sudah ada 400 lebih pegiat media sosial dari Sabang sampai Merauke yang mengirimkan hasil karyanya.

"Masyarakat bisa melihat hasil karya anak bangsa untuk vlog dan desain grafis di Instagram dengan cara mengetik tagar (#2019antihoax) atau #lawanhoaxdemipemilu2019berkualitas dan untuk tulisan dapat dibuka di website blog" imbuhnya.

Acara Diskusi dan Deklarasi serta pembagian hadiah pemenang lomba dihadiri para pemenang lomba bagi para pegiat media sosial seperti bloger, youtuber dan seniman seniman digital lainnya sebagai wujud kepedulian dan keikut sertaan mensukseskan pemilu yang damai berkualitas dan bermartabat. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya