Fotografer Rose Kampoong Terbitkan Buku tentang Keindahan Sulawesi Utara

Ruthy yang diketahui sudah lama menyukai fotografi ini merasa beruntung bisa merasakan tinggal di Sulawesi Utara.

oleh Yopi Makdori diperbarui 28 Mar 2019, 06:44 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2019, 06:44 WIB
Fotografer Ruthy Bambang Waskito meluncurkan buku fotonya berjudul 'Bumi Karema' di Hotel Borobudur, Rabu 27 Maret 2019. Foto (Liputan6.com/Yopi Makdori)
Fotografer Ruthy Bambang Waskito meluncurkan buku fotonya berjudul 'Bumi Karema' di Hotel Borobudur, Rabu 27 Maret 2019. Foto (Liputan6.com/Yopi Makdori)

Liputan6.com, Jakarta - Fotografer Ruthy Bambang Waskito alias Rose Kampoong meluncurkan buku fotonya berjudul 'Bumi Karema' di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Rabu 27 Maret 2019.

Buku tersebut berisikan kumpulan foto-foto yang diambil sendiri selama mendampingi suami menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Utara selama dua tahun lebih.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyambut baik lahirnya buku 'Bumi Karema' ini. Menurut Arief, melalui buku karya Ruthy itu citra positif pariwisata Sulawesi Utara bisa dilihat dan mudah dipahami.

"Buku ini lengkap, ada foto tentang marine tourism, eco tourism, adventure, heritage, religi dan wisata ziarah, art and culinary tourism, wisata perkotaan dan pedesaan, serta wisata olahraga," kata Arief.

Ruthy yang diketahui sudah lama menyukai fotografi ini merasa beruntung bisa merasakan tinggal di Sulawesi Utara, mendampingi suaminya bertugas.

"Beruntunglah, saat mengikuti kunjungan kerja suami ke pelosok-pelosok daerah, saya berhasil menemukan keindahan dan keunikan Sulut. Setiap kali mengunjungi suatu daerah, saya menyaksikan betapa indahnya pemandangan alam baik di darat maupun di dasar laut," kata Ruthy.

Lebih dari itu, dirinya juga menemukan kekayaan dan keragaman budaya Nusantara, toleransi serta keramah-tamahan penduduk setempat. Ia melihat bahwa keterbukaan dan keramahtamahan masyarakat Sulut terasa mulai dari Kota Manado hingga Kabupaten Bolaang Mongondow.

"Saya sadar, buku ini bukanlah ensiklopedia. Namun, saya harap buku ini bisa menjadi referensi pariwisata, dan sebagai upaya pelestarian atau perlindungan alam, budaya, dan lingkungan yang ada di Sulut. Semoga buku ini dapat dijadikan rujukan baik warga lokal, wisatawan dari dalam negeri dan luar negeri, pelajar, dan mahasiswa, serta masyarakat umum agar bisa mengenal Sulawesi Utara dengan lebih baik," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya