Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini mengungkap usulan capres nomor urut 01, Prabowo Subianto untuk memberikan uang pensiun bagi para koruptor. Belum lama ini hal itu disampaikannya dalam kampanye terbuka di Gelora Bung Karno (GBK).Â
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung menanggapi hal ini. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa dan tidak bisa diberi toleransi. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menegaskan, zero tolerance kepada tindak pidana korupsi.
Tidak hanya soal pidato Prabowo yang bikin geger, kampanye akbar capres cawapres nomor urut 02 yang digelar pada Minggu, 7 April 2019 juga dinilai tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif.
Advertisement
Hal tersebut disampikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lewat suratnya yang ditujukan kepada tiga petinggi partainya. SBY melihat nuansa keterbelahan bangsa Indonesia semakin tajam di Pilpres 2019.Â
Dia pun meminta Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin, Waketum Syarief Hasan, dan Sekjen PD Hinca Panjaitan agar memberikan saran pada Prabowo-Sandi untuk memperhatikan beberapa hal.
Salah satunya mencegah demonstrasi apalagi show of force identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuasa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrem.
Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Minggu, 8 April 2019:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Prabowo Usul Uang Pensiun untuk Koruptor, KPK: Jangan Kompromi dalam Korupsi
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengusulkan uang pensiun untuk koruptor. Uang ini diberikan kepada koruptor yang benar-benar tobat.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang pun menanggapi pernyataan Prabowo Subianto tentang uang pensiun untuk koruptor. Dia mengingatkan tentang tingkatan kejahatan korupsi.
Dia mengatakan, korupsi merupakan kejahatan yang masuk dalam kategori extraordinary crime, sehingga tidak bisa hanya tangkap dan lepaskan atau dikenal dalam istilah hit and run.
Â
Advertisement
2. 4 Polemik Surat SBY soal Kampanye Akbar Prabowo - Sandiaga
Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Minggu, 7 April 2019.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, menyurati Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin, Waketum Syarief Hasan, dan Sekjen PD Hinca Panjaitan terkait adanya kampanye akbar tersebut.
Dalam suratnya, SBY menyebut bahwa kampanye Prabowo-Sandiaga tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif. Apa yang dimaksud SBY?
Â
Â
3. Sepucuk Surat SBY untuk Prabowo
Ribuan relawan dan simpatisan Prabowo-Sandi, Minggu subuh memenuhi lapangan GBK untuk mengikuti kampanye akbar Prabowo-Sandiaga.
Namun, kampanye akbar ini menuai kritik pedas. Tak hanya dari kubu lawan, kritik juga datang dari internal koalisi pendukung Prabowo-Sandi.
Usai kampanye akbar, sepucuk surat beredar. Surat itu mengatasnamakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Surat ditujukan kepada tiga petinggi partainya mengenai kampanye akbar Prabowo-Sandia di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Dalam suratnya, SBY menyebut kampanye Prabowo-Sandiaga tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif.
Jubir Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai kemungkinan SBY belum mendapat laporan lengkap kampanye tersebut.
Â
Advertisement