Soal Kasus Novel Baswedan, Jokowi: Tanya Tim Gabungan, Jangan ke Saya

Jokowi meminta agar perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan tak terus menerus ditanyakan kepadanya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 12 Apr 2019, 14:41 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2019, 14:41 WIB
Aksi Diam 700 Hari Novel Baswedan
Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi bersama Wadah Pegawai melakukan aksi tutup mulut di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/3). Mereka memperingati peringatan ke-700 hari penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tak terus menerus ditanyakan kepadanya. Kasus teror ini terjadi dua tahun lalu, namun hingga kini pelaku penyerangan belum terungkap.

Jokowi mengatakan dirinya telah membentuk tim gabungan yang terdiri dari pihak kepolisiaan, Ombudsman, KPK, dan Komnas HAM. Menurut dia, penyelesaian kasus ini seharusnya ditanyakan kepada tim gabungan.

"Tanyakan kepada mereka (tim gabungan), kejar kepada mereka hasilnya seperti apa. Jangan dikembalikan ke saya lagi. Apa gunanya sudah dibentuk tim gabungan seperti itu?" ujar Jokowi di Sentul Kabupaten Bogor Jawa Barat, Jumat (12/4/2019).

Dia enggan berbicara saat ditanya soal Tim Gabungan yang belum juga menemukan pelaku penyerangan terhadap Novel. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat menanyakan langsung kepada Tim Gabungan.

"Ya tanyakan ke mereka, belum ditanyakan ke sana kok," kata Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Disiram Air Keras

Aksi Diam 700 Hari Novel Baswedan
Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi bersama Wadah Pegawai melakukan aksi tutup mulut di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/3). Pelaku penyerangan Novel Baswedan hingga sekarang pelaku penyiraman belom tertangkap. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Kasus penyerangan Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017 silam. Novel disiram menggunakan air keras oleh dua orang yang tak dikenal saat hendak salat Subuh di masjid dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Akibat kejadian tersebut, Novel mengalami luka cukup parah di bagian mata kirinya. Hari ke-700 setelah peristiwa tersebut, kasus penyerangan Novel memang masih belum menemui titik terang. Dalang di balik penyerangan masih juga belum terungkap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya