Bara Hasibuan: PAN Tidak Ingin Terlibat Gerakan People Power

Bara mengaku melihat ada upaya Zulkifli Hasan untuk meredakan ketegangan pascapemilu.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2019, 15:31 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2019, 15:31 WIB
20151229-Wakil-Ketua-Umum-PAN-Bara-Hasibuan
Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mengatakan partainya tidak ingin terlibat dalam gerakan massa atau people power yang digaungkan oleh kubu Prabowo-Sandiaga.

"Kita sadar itu, kita tidak ingin ikut dalam gerakan yang justru akan membuat situasi tegang tanpa ada dasar, tanpa ada data valid untuk mendukung tuduhan tersebut," ujar Bara dalam diskusi di Jakarta, Senin (29/4/2019).

Tuduhan yang Bara maksud adalah dugaan kecurangan Pemilu berlangsung terstruktur, sistematis, dan masif oleh kubu Prabowo-Sandiaga. People power diserukan jika memang ditemukan adanya kecurangan.

Sementara, Bara mengatakan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sudah memperhitungkan spekulasi yang muncul jika dia bertemu dengan Jokowi.

Bara mengaku melihat ada upaya Zulkifli Hasan untuk meredakan ketegangan pascapemilu. Terlebih upaya rekonsiliasi Jokowi dengan mengirim Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ditolak oleh Prabowo.

"Itu (pertemuan Zulkifli dan Jokowi) menunjukan ada sikap kenegarawan dan sikap untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan partisan sendiri," kata Bara. "Apalagi kita juga tidak ingin terlibat dalam tuduhan tidak ada dasar, klaim tidak ada dasarnya," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Berbahaya

Bara juga melihat people power tidak relevan diterapkan lantaran pemerintahan Jokowi tidak melakukan pelanggaran terhadap konstitusi, atau bersikap sebagai tirani. Tuduhan pemilu curang yang menjadi dasar people power itu, menurut Bara tidak bisa dibuktikan. Apalagi, kata dia berbahaya jika terjadi people power.

"People power itu nggak relevan, sangat berbahaya bisa menimbulkan chaos di lapangan. Jadi itu hanya ide pribadi," ucapnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya