Hari Buruh 1 Mei dan Imbauan Aksi Damai

Ada enam isu yang akan disuarakan buruh dalam aksi Hari Buruh Internasional atau May Day 2019.

oleh Septian DenyLiputan6.comMaulandy Rizky Bayu KencanaRatu Annisaa Suryasumirat diperbarui 01 Mei 2019, 00:03 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2019, 00:03 WIB
20160929-Demo-Buruh-Jakarta-FF
Ribuan buruh dari berbagai elemen melakukan longmarch menuju depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/9). Dalam aksinya mereka menolak Tax Amnesty serta menaikan upah minumum provinsi (UMP) sebesar Rp650 ribu per bulan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 500 ribu buruh dari berbagai serikat pekerja akan turun ke jalan memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2019 yang jatuh setiap 1 Mei. Mereka akan menyampaikan tuntutan untuk kesejahteraan buruh di seluruh pelosok Tanah Air. Seperti di Bandung, Lampung, Banjarmasin, Semarang, Surabaya, Medan, Batam, Makassar, dan sebagainya.

Massa buruh berkonsentrasi di 2 titik yaitu di Istana Negara dan Senayan. 

Berbagai serikat buruh yakni KSPSI, KASBI, KSBSI, KPBI dan semua yang tergabung dalam "Gerakan Buruh Bersama Rakyat" (Gebrak) akan menurunkan 20 ribu buruh untuk melakukan aksi. Presiden KASBI sekaligus juru bicara Gebrak, Nining Elitos, mengatakan, 20 ribu buruh itu akan melakukan longmarch dari Bundaran HI ke Istana.

"Untuk di Jakarta kita laksanakan dengan titik kumpul di Bundaran HI jam 09.00 WIB dan dilanjutkan 'longmarch' ke Istana. Dari Gebrak akan menerjunkan 20 ribu buruh untuk aksi di aksi May Day nanti," ujar Nining.

 

Selain itu, aksi buruh juga akan berlangsung di Lapangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta.

"Peringatan May Day KSPI di Jabodetabek tahun ini akan berpusat di Lapangan Tenis Indoor Senayan pukul 10.00 WIB. Pesertanya hampir 50 ribu orang, berasal dari Jabodetabek, sebagian dari Karawang, Purwakarta dan Bandung Raya," tutur Presiden KSPI, Said Iqbal di Jakarta, Senin 29 April 2019.

Said menyampaikan, ribuan buruh akan menyuarakan tema besar seputar kesejahteraan buruh serta demokrasi yang jujur dan damai lantaran perayaan tahun ini bertepatan dengan proses Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).

Meski turut mengundang Prabowo Subianto dalam peringatan May Day nanti, Said Iqbal menegaskan, aksi yang digelar oleh serikat buruh ini tidak berkaitan dengan politik maupun Pilpres dan Pileg yang baru saja berlangsung.

Sementara itu, Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI, Kahar Cahyono juga menegaskan, aksi May Day tidak berkaitan dengan Pilpres.

"Ini enggak ada kaitan dengan Pilpres. (Kehadiran Prabowo) Sementara direncanakan di Sport Mall Kelapa Gading," kata Kahar.

Tuntutan Buruh

Ada enam isu yang akan disuarakan buruh dalam aksi May Day, pertama, menolak upah murah dan mencabut PP 78 Nomor 2015 tentang pengupahan dan menaikkan komponen KHL menjadi 84 item.

Kedua, hapus sistem alihdaya (outsourcing) dan pemagangan yang berkedok outsourcing, dan ketiga meningkatkan manfaat jaminan kesehatan dan jaminan pensiun.

Tuntutan keempat adalah meminta penurunkan tarif dasar listrik dan harga sembako, kelima meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan guru dan tenaga honorer serta pengemudi ojek online (Ojol), dan keenam menegakkan demokrasi yang jujur dan damai, khususnya dalam pemilihan presiden 2019-2024.

Said Iqbal mengatakan, serikat buruh menuntut tiga hal dalam revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

"Ada tiga hal yang diminta dalam revisi PP tersebut. Satu, mengembalikan hak berunding serikat buruh dalam penentuan kenaikan upah minimum," seru dia di Jakarta, Senin 29 April 2019.

Tuntutan kedua, mencabut formula penentuan kenaikan upah minimum yang selama ini bersandar pada inflasi plus pertumbuhan ekonomi.

"Ketiga, buruh ingin pemberlakuan upah minimum sektoral secara menyeluruh, baik di tingkat provinsi atau kabupaten/kota," lanjut dia.

Dia mengatakan, KSPI mengapresiasi dan berterimakasih kepada Presiden Jokowi yang menyetujui adanya revisi PP 78. 

 

Jokowi dan Buruh

Menjelang Hari Buruh pada 1 Mei 2019 Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pabrik alas kaki dalam negeri, PT KMK Global Sports I yang terletak di Kelurahan Talagasari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Menjelang Hari Buruh pada 1 Mei 2019 Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pabrik alas kaki dalam negeri, PT KMK Global Sports I yang terletak di Kelurahan Talagasari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. (Merdeka/Titin Supriatin)

Menjelang peringatan Hari Buruh, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pabrik alas kaki dalam negeri, PT KMK Global Sports I yang terletak di Kelurahan Talagasari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Jokowi didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri. 

Kehadiran Jokowi dimanfaatkan pekerja untuk swafoto dan bersalaman dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi pun santap siang bersama karyawan di kantin KMK Global Sports I. Menu makanannya sama seperti karyawan KMK Global Sports I yakni nasi putih, sayur sop, tempe, dan telur. Jokowi juga mendapat jatah satu buah salak.

Jokowi merasa senang dan menikmati menu makanan yang disediakan perusahaan tersebut.

"Ya makan siang tadi ada tempe, telur, sayur. Saya kira ya secara gizi dan nutrisi untuk saya sudah sangat bagus. Enak, enak, enak," Jokowi memungkasi.

Jokowi berharap, perayaan Hari Buruh pada Rabu 1 Mei 2019, berjalan baik dan kondusif.

"Yang paling penting besok pada May Day, Hari Buruh ya kita berharap perayaan berjalan baik dengan kegembiraan dan kondusif," kata Jokowi usai makan siang bersama karyawan PT KMK Global Sports I.

Dia mengatakan, jika terpilih kembali sebagai Presiden periode 2019-2024 akan meningkatkan keahlian buruh. Jokowi yakin peningkatan skill berdampak pada kenaikan gaji buruh.

"Saya kira yang paling penting kita ini kan meningkatkan produktivitas lewat reskilling, upskilling sehingga kalau sudah produktif perusahaan menggaji lebih tinggi itu mampu. Karena produktivitas juga menyangkut produksi berapa yang dihasilkan, kalau yang dihasilkan naik saya kira kalau gaji dinaikkan juga enggak ada masalah," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau para buruh untuk tertib dan tidak menghambat lalu lintas ketika mengikuti acara peringatan Hari Buruh atau May Day yang akan digelar Rabu 1 Mei 2019.

"Pasti harus tertib. Besok libur, jadi agak bebas sedikit. Mau (turun) ke jalan silakan, tapi jangan menghambat jalannya lalu lintas," kata Wapres JK di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa 30 April 2019.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga bertemu dengan sejumlah Pimpinan Serikat Pekerja Buruh se-Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Jumat 26 April 2019. Dia berharap, demo buruh berjalan dengan damai.

Selain itu, pemerintah dan pimpinan serikat pekerja juga sepakat untuk merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan.

Jokowi berharap melalui revisi PP ini, buruh, serikat pekerja, perusahaan, serta pengusaha sama-sama mendapatkan keuntungan. "Jangan sampai ada yang dirugikan karena PP 78 ini," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Dalam pertemuan ini, hadir Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Andi Gani Nuwa Wea, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Mudhofir, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Said Iqbal, dan Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia Ilhamsyah.

Ada pula Ketua Umum Sarikat Buruh Muslimin Indonesia Syaiful, Presiden Konfederasi Serikat Nusantara Muchtar Guntur, serta Ketua Komisi A DPRD DKI Wiliam Yani. Sementara Jokowi, didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri.

Sementara itu, para perwakilan buruh juga mendatangi gedung Mapolda Metro Jaya untuk membahas peringatan May Day. Mereka yang hadir adalah Presiden Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos beserta Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI).

Presiden Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos mengatakan, kehadirannya untuk pada Jumat malam 26 April 2019, memenuhi undangan Polda Metro Jaya.

Dia mengatakan, KASBI bersama Gerakan Buruh untuk Rakyat (Gebrak) akan turun ke jalan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada 1 Mei pada pukul 09.00 hingga 17.30 WIB.

"Titik kumpul pertemuan dilakukan di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat. Lalu, kami akan melakukan longmarch ke Istana. Jumlahnya 20 ribu buruh akan melakukan orasi dengan berbagai macam tuntutan tadi untuk di wilayah Jakarta," pungkasnya.

 

 

Pengamanan Polisi

20151124-Demo-Buruh-YR
Ratusan buruh menggelar aksi demo di kawasan industri Pulogadung, Jakarta, Selasa (24/11/2015). Buruh menuntut dicabutnya Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Lebih dari 25 ribu personel gabungan diturunkan untuk mengawal perayaan hari buruh sedunia atau "May Day" di Jakarta, Rabu 1 Mei 2019.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin, mengatakan pengamanan tersebut terbagi menjadi 1.500 personel mengamankan Istana Olahraga (Istora) Senayan dan 25.000 personel disiapkan di sekitar Istana Kepresidenan.

"Kami siapkan di dua lokasi tersebut dengan melibatkan TNI, Polri, Dishub dan Lantas yang akan mengatur lalu lintas," kata Argo.

Pihak kepolisian memperkirakan ada sekitar 30 ribu hingga 40 ribu buruh dari berbagai lokasi yang akan datang ke Jakarta untuk melaksanakan kegiatan tahunan mereka pada hari buruh tersebut.

Pertama, kata Argo, adalah di Istana Merdeka dengan penyampaian tuntutan bagi pemerintah yang akan juga diisi dengan kegiatan karnaval, mobil hias, bantuan sosial dari berbagai serikat buruh.

"Ada juga di dalam Istora Senayan nanti akan ada ceramah disana, semua kita fasilitasi pengamananya dan arus lalinnya yang sudah disiapkan oleh Ditlantas rekayasa arus lalu lintasnya yang akan berlangsung situasional," ujar Argo

Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin 29 April 2019 berharap, aksi May Day itu, seluruh buruh melakukan aksinya dengan damai. Bahkan, Polri berharap buruh menciptakan tren positif yang diingat oleh masyarakat.

Polri juga menyiapkan rekayasa lalu lintas Istora Senayan dan Istana Negara

A. Istana Negara

1. Arus dari jalan MH Thamrin yang akan menuju Jalan Medan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Kebon Sirih

2. Arus yang dari Jalan Abdul Muis yang akan menuju Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin

3. Arus yang dari Jalan Abdul Muis yang menuju Jalan Museum diluruskan ke Tanah Abang 1

4. Arus yang dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Gajah Mada dialihkan ke Jalan Tabang 1

5. Arus yang dari Jalan Suryopranoto menuju Jalan Majapahit dialihkan ke Jalan IR H Juanda

6. Arus yang dari Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit dialihkan ke Jalan IR H Juanda

7. Arus yang dari Lapangan Banteng Barat Masjid Istiqlal menuju ke arah Harmoni dialihkan di Tugu Adipura kanan arah Pasar Baru

8. Arus yang dari Jalan Merdeka Timur ke Jalan Merdeka Utara dialihkan ke Jalan Perwira

9. Arus yang dari Jalan M.I Ridwan Rais yang akan menuju Jalan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka timur

B. Istora Senayan

1. Arus dari Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Gerbang Pemuda diarahkan kurus ke arah Slipi.

2. Arus dari arah Slipi diarahkan lurus ke arah Semanggi, tidak ada yang menuju layang Landokgike ke arah Jalan Gerbang Pemuda.

3. Arus yang dari Bundaran Senayan yang akan menuju Jalan Pintu Satu Senayan diluruskan ke Jalan Jend Sudirman arah Semanggi.

4. Arus dari Jalan Mustopo menuju Jalan Asia Afrika dibelokan ke kanan menuju Jalan Hang Tuah Raya.

5. Arus lalin dari arah Jalan Patal Senayan 1 menuju Jalan Asia Afrika dibelokan ke kiri ke Jalan Tentara Pelajar.

6. Arus dari arah Jalan Tentara Pelajar menuju Patal Senayan diluruskan ke arah Jalan Permata Hijau.

7. Arus arah Manggala Wanabakti yang menuju Jalan Lapangan Tembak diluruskan ke Jalan Tentara Pelajar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya