Ratusan Petugas KPU Meninggal, Menkes Sebut Ada Faktor Sakit Bawaan

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moelok menyatakan, 18 petugas pemilu di DKI yang meninggal dunia semuanya berusia di atas 50 tahun.

oleh Delvira HutabaratRatu Annisaa Suryasumirat diperbarui 08 Mei 2019, 18:48 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2019, 18:48 WIB
TKN Milenial Jokowi-Ma'ruf
Pengunjung car free day meletakan bunga yang diberikan oleh anggota TKN Milenial Jokowi-Ma'ruf dalam kegiatan tabur bunga di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/4/2019). Aksi tersebut sebagai bentuk duka atas meninggalnya 272 petugas KPPS dalam Pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuat surat edaran kepada seluruh kepala dinas kesehatan di Indonesia untuk memberikan data audit medik para petugas pemilu yang meninggal dunia. Dengan itu, Kemenkes dapat mengkaji penyebab wafatnya para pahlawan pemilu.

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moelok menyatakan, data yang sudah diterima sementara adalah dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Data tersebut mengungkap bahwa penyebab utama kematian adalah penyakit yang sudah diidap sebelumnya. 

Namun, faktor kelelahan juga menjadi pemicu.

“Memang (petugas) tidak ada pemeriksaan kesehatan sebelumnya. Contoh mereka ternyata punya penyakit sebelumnya, namun kami melihat ternyata orang Indonesia 34 persen hipertensi dan 70 persen tidak mengetahui mereka pinya hipertensi. Dari 34 persen ini, hanya 1 persen minum obat. Jadi kita punya potensi kemudian stroke,” kata Nila di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

“Mungkin sudah punya faktor resiko (penyakit), tapi betul ditambah pekerjaan lebih berat,” tambahnya.

Selain itu, data tersebut juga menunjukkan bahwa 18 petugas pemilu di DKI yang meninggal dunia semuanya berusia di atas 50 tahun.

“Usia meninggal terbanyak usia diatas 50 sampai 70 tahun. Dua orang 70 tahun. Jumlah terbanyak usia tua,” tukas Nila.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Gagal Jantung Penyebab Utama

Nila menambahkan, penyebab utama kematian terbanyak adalah karena sakit jantung atau gagal jantung.

“Kami sudah dapat dari DKI Jakarta yang meninggal 18 orang. Dilakukan audit medik, diketahui 8 orang sakit jantung, mendadak gagal jantung, liver, stroke, gagal pernapaaan dan meningitis,” tuturnya. 

Selain itu, menurut data Kemenkes, angka kelurga sehat di Indonesia masih rendah. Berdasarkan riset, angka keluarga sehat hanya mencapai 16,8 persen.

Meski begitu, angka kematian petugas pemilu di DKI tidak mengalami peningkatan dari pemilu sebelumnya.

“Data DKI dibanding data sebelumnya, dari tiga kecamatan pola kematian ini tidak lebih tinggi dengan kurun waktu 2017 tidak lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” ia mengakhiri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya