Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 12 Travel Agent dan Travel Operator (TATO) asal Amerika Serikat (AS) berkunjung ke Banyuwangi untuk mempromosikan Banyuwangi ke publik AS. Mereka juga melakukan penjajakan kerja sama dengan para pelaku wisata Banyuwangi guna menggaet turis AS. Kedatangan mereka difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Staf Fungsional Direktorat Amerika I Dirjen Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri, Usman Effendy, mengatakan bahwa promosi wisata yang dilakukan Banyuwangi di Indonesia Tourism Trade Show di Chicago pada Juli 2018, berhasil mendapatkan sambutan positif. Karena itu, 12 TATO tersebut dengan dipimpin Koordinator Biro Perjalanan Wisata AS Wilayah Midwest Jesse Guerra, ingin melihat langsung potensi pariwisata di Banyuwangi.
"Saat Banyuwangi promosi di AS tahun lalu itu ternyata ada respons positif dari para pelaku wisata. Mereka serius ingin menindaklanjuti peluang kerja sama ini dengan datang ke Banyuwangi," ujarnya, seperti dikutip dari merdeka.com (13/5/2019).
Advertisement
Para pelaku wisata AS tersebut berada di Banyuwangi selama empat hari. Selain mengeksplorasi kekayaan alam dan tradisi Banyuwangi, mereka juga menjalin kerja sama dengan pelaku pariwisata Banyuwangi.
"Mereka sudah keliling Banyuwangi, mulai dari Kawah Ijen hingga mengunjungi Desa Adat Kemiren. Mereka juga bertemu mitra agen travel Banyuwangi lokal yang potensial agar bisa mendapatkan penawaran paket-paket wisata yang bisa dipromosikan di Amerika Serikat sekaligus meng-handle turis yang datang ke Banyuwangi," ucap Usman.
Sementara itu, Koordinator Biro Perjalanan Wisata AS Wilayah Midwest, Jesse Guerra, mengaku terkesan dengan Banyuwangi setelah empat hari berada di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Pihaknya telah diajak menyaksikan Tari Gandrung, mencicipi kopi khas Banyuwangi, dan bertemu dengan warga lokal.
"Kami di sini selama empat hari dan mendapatkan banyak hal luar biasa. Salah satunya, Kawah Ijen. Gunung ini harus didatangi langsung untuk melihat pesonanya, karena diceritakan saja tidak bisa menggambarkan keindahan yang sesungguhnya," kata dia.
Selain kekayaan wisata dan budayanya, imbuh Jesse, keunggulan wisata Banyuwangi lainnya adalah akses yang mudah sekaligus kedekatan dengan Pulau Bali yang sudah dikenal lebih dulu oleh publik AS.
"Itu memudahkan kami mempromosikan. Misalnya, kami bisa membuat paket wisata Singapura, Bali, dan Banyuwangi, dengan waktu menginap di Banyuwangi dua sampai tiga hari. Pasti akan sangat menarik. Ditambah dengan fasilitas hotel yang deluxe, akan memberikan jaminan kenyamanan bagi turis-turis kami yang akan datang ke sini," ujar Guerra.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, bersyukur karena upaya penjajakan promosi wisata di AS mendapatkan balasan konkret dari pelaku wisata di sana. Dirinya juga berterima kasih kepada pemerintah pusat yang terus mendukung pariwisata Banyuwangi.
"Semoga langkah konkret ini bisa menjadi pintu masuk bagi penambahan jumlah wisman ke Banyuwangi," ucapnya.
(*)