Liputan6.com, Jakarta - Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono meluruskan soal pernyataannya yang menyebut warga keturunan Arab tidak melakukan provokasi atau ajakan turun ke jalan. Dia meminta kepada masyarakat bisa membaca dengan utuh pesan yang disampaikan.
"Tidak ada. Saya kan menyampaikan bahwa khusus orang Indonesia, warga negara Indonesia keturunan Arab itu mendapat tempat yang terhormat di masyarakat kita, saya tunjukkan bahwa di kampung-kampung di desa-desa kan pada langsung aja cium tangan semua," ungkap Hendropriyono usai menghadiri buka puasa bersama Ketua DPR Bambang Sosatyo di kediamannya, Jalan Widya Candra III, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).
Selain itu, Hendropriyono juga meminta agar warga Indonesia keturunan Arab tidak memprovokasi publik. Sebab tindakan tersebut akan menyebabkan gesekan antarmasyarakat.
Advertisement
"Jangan diteriak-teriaki untuk revolusi. Nanti kan yang saling membunuh rakyat kecil yang tersesat, karena pikirannya udah 100 persen percaya karena yakin kepada orang yang dia hormati," kata Hendropriyono.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyayangkan pernyataan mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono yang mewanti-wanti agar warga Indonesia keturunan Arab tidak melakukan provokasi. Prabowo menyebut pernyataan Hendropriyono tersebut rasis.
"Kami melihat bahwa pernyataan tersebut bersifat rasis dan berpotensi untuk mengadudomba dan pecah belah antara anak bangsa," kata Prabowo, Rabu dalam konferensi pers di kediamannya di Kertanegara IV, Jakarta, Rabu 8 Mei 2019.
Reporter: Intan Umbari Prihatin