Ketua DPR Minta Ramadan Jadi Momen Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Bulan suci ramadan menjadi momentum tepat untuk merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa setelah Indonesia menyelenggarakan pemilihan umum 2019.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 16 Mei 2019, 11:58 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2019, 11:58 WIB
Ketua DPR Minta Ramadan Jadi Momen Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan bahwa ditengah ramadan kali ini, bangsa Indonesia tengah diuji dengan hal-hal yang berpotensi menyebabkan keretakan persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satunya karena tengah menunggu hasil pemilu dari KPU sebagai lembaga yang memiliki kewenangan secara konstitusional sebagai penyelenggara Pemilu.

“Semoga kita semua, selaku organisasi yang menaungi segenap elemen bangsa, dijauhkan dari perilaku dan sikap permusuhan yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Marilah kita saling mendoakan agar persaudaraan dan silaturahmi kita selalu terjaga,” ujar Bamsoet saat menjadi tuan rumah buka puasa bersama Forum Anak Bangsa, DPP Partai Golkar, FKPPI, MKGR, Kosgoro, Pemuda Pancasila, SOKSI, Mapussy, ICMI, Alumni Jayabaya, Alumni SMA 14 Jakarta, di rumah dinas Ketua DPR RI, Jakarta, Rabu (15/05/19).

Hadir juga dalam acara itu Akbar Tanjung, Pontjo Sutowo, Yapto Soerjoesoemarno, Eko Soebandrio dan morning anggota DPR RILegislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini menyarankan agar momen ramadan kali ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meredakan ketegangan yang timbul akibat Pemilu. Sebagai organisasi kemasyarakatan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat, hendaknya turut menciptakan suasana aman dan tenang serta tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya.

“Marilah kita jaga ibadah ramadan dengan menjaga hati dan pikiran agar tetap positif dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu negatif. Karena sesungguhnya puasa ini tidak hanya menahan diri dari lapar dan dahaga, akan tetapi juga dari hawa nafsu amarah dan dengki,” tutur Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini berharap, di bulan ramadan energi positif bisa tercurah dari jiwa yang telah dibersihkan melalu ibadah puasa, tilawah, tarawih dan ibadah-ibadah sunah lainnya. Di bulan ini juga disuburkan shodaqoh dan ditutup dengan membayar zakat fitrah.

“Dengan demikian tidak hanya hablum minallah yang kita suburkan, akan tetapi juga habblum minannas. Melalui hablum minannas yang terjaga akan tercipta persatuan umat dan kedamaian sosial. Semoga hikmah puasa ini dapat mendamaikan pihak-pihak yang berselisih dan menyatukan kembali hubungan yang renggang,” pungkas Bamsoet.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya