Ketua DPRD: Aksi 22 Mei Buat Pedagang di Tanah Abang Rugi Besar

Prasetio berharap masyarakat, terutama pengunjuk rasa bisa menyampaikan aspirasinya dengan damai dan tertib.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mei 2019, 18:11 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2019, 18:11 WIB
20151007-Prasetyo-Edi-Marsudi
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menilai rangkaian aksi kerusuhan yang terjadi pada 22 hingga 23 Mei 2019 lalu berdampak negatif pada perekonomian masyarakat, khususnya pusat bisnis di kawasan Tanah Abang. 

Menurutnya, akibat kerusuhan tersebut banyak pedagang yang kehilangan pendapatan.

"Biasanya perputaran uang di Pasar Tanah Abang itu bisa sekitar 100 sampai 200 miliar perhari. Akibat kerusuhan ini jelas perputaran uang jadi menurun, orang jadi terganggu dan bahkan takut ke Pasar Tanah Abang,” kata Prasetio dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/5/2019).

Apalagi, kata politisi PDIP ini, kegiatan di bulan Ramadan menjelang Hari Raya Idul Fitri biasanya menjadikan pedagang panen rezeki.

"Harusnya ada peningkatan pendapatan di peak season seperti ini untuk pedagang. Tapi melihat situasi dan kondisi seperti ini, rusuh di dekat Tanah Abang jelas membuat pendapatan pedagang jadi menurun, bahkan bisa hilang, karena banyak toko yang tutup," kata dia.

Untuk itu, Prasetio berharap masyarakat, terutama pengunjuk rasa bisa menyampaikan aspirasinya dengan damai dan tertib. Dia berharap tidak ada lagi kerusuhan dalam menyampaikan pendapat.

"Tolong hargai juga masyarakat Jakarta yang lainnya, yang mencari rezeki. Kasihan pedagang-pedagang di Tanah Abang dan sekitarnya harus kehilangan pendapatan. Masyarakat juga jadi susah untuk membeli barang, apalagi mau belanja untuk lebaran,” kata pria yang akrab disapa Pras ini.

 

Rusak Fasilitas Umum

FOTO: Pengunjuk Rasa Diamankan di Kawasan Tanah Abang
Sejumlah kepolisian berlindung saat bentrok dengan massa aksi 22 Mei sebelum terjadi pembakaran bis milik Brimob di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5/2019). (merdeka.com/Arie Basuki)

Pras juga menyoroti adanya aksi pengrusakan fasilitas umum. Termasuk fasilitas Stasiun Tanah Abang.

"Ini jalur vital, bukan cuma buat pedagang atau pembeli, tapi juga banyak pekerja yang menggunakan stasiun ini. Jangan merusak fasilitas umum! Ingat, sanksinya pidana!” tegas Pras.

Aksi unjuk rasa berujung kerusuhan terjadi di sejumlah kawasan di Ibu Kota sejak Selasa (21/5) dini hari hingga Rabu, 22 Juni 2019. Sejumlah kerusuhan terjadi di kawasan Jalan MH Thamrin, Tanah Abang, Petamburan dan Slipi.

Berbagai fasilitas umum rusak bahkan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya