Liputan6.com, Jakarta - Arus lalu lintas di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, pada Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1440 Hijriah atau Rabu (5/6/2019), terpantau ramai lancar. Lalu lintas kendaraan di jalur tersebut lebih didominasi oleh warga yang hendak bersilaturahmi, dibandingkan yang berwisata.
Pantauan Liputan6.com, sejak Rabu pagi hingga pukul 11.30 WIB, jalur puncak masih ramai lancar dari kedua arah. Kendaraan melaju dengan kecepatan berkisar antara 30 hingga 40 km/jam.Â
Baca Juga
Adapun titik hambat terjadi di Simpang Megamendung, Pasar Cisarua, dan Warung Kaleng. Hal ini disebabkan banyaknya masyarakat sekitar yang akan bersilaturahmi ke sanak saudaranya.
Advertisement
"Pengguna jalur puncak didominasi oleh warga yang berlibur," ujar Kasatlantas Polres Bogor AKP Fadli Amri.
Oleh sebab itu, Satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Bogor tidak akan melakukan rekayasa Sistem Satu Arah (SSA) di jalur Puncak, Bogor hari ini.
Karena masyarakat masih akan melakukan halal bihalal, sehingga kemacetan di jalur Puncak diprediksi tidak akan terlalu melonjak.
Menurutnya, peningkatan arus lalu lintas di jalur Puncak diprediksi akan terjadi pada H+2 Lebaran. Namun, kondisi itu bukan karena adanya arus balik lebaran, akan tetapi karena warga yang berlibur ke sejumlah lokasi wisata di kawasan Puncak dan sekitarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berlakukan Sistem Satu Arah
Lonjakan pengunjung ke objek wisata tersebut akan diantisipasi dengan pemberlakuan Sistem Satu Arah (SSA). Ia mengatakan, masyarakat dari arah Jakarta menuju arah puncak bisa menggunakan pemberangkatan pada pagi hingga siang hari.
"Untuk menuju Puncak, pemberlakuan sistem satu arah diberlakukan. Pukul 07.00 WIB hingga 14.00 WIB prioritas jalur itu menuju puncak," kata dia.
Wilayah Bogor bukan merupakan wilayah arus balik ataupun mudik. Karena itu, arus lalu lintas dari Bogor didominasi oleh wisatawan menuju objek wisata ke arah puncak.
"Pemudik yang menggunakan yang menggunakan jalu Puncak memang ada sejak kemarin, tetapi tidak sebanyak lewat jalur lain," ujar Fadli.
Advertisement