Liputan6.com, Jakarta - Wacana mendatangkan rektor asing terus didorong oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir. Kemarin mantan rektor Universitas Diponegoro itu sudah bertemu Presiden Joko Widodo mengutarakan akan merevisi regulasi terkait hal tersebut.
Jokowi pun setuju, namun perlu ada peraturan yang diperbaiki. Natsir menjelaskan terdapat 16 peraturan yang direvisi.
Salah satunya terkait kriteria rektor yang sebelumnya hanya terdaftar sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan merupakan warga negara Indonesia (WNI). Nantinya bisa dari non-PNS serta orang asing yang miliki citra baik.
Advertisement
Saat ini dia juga akan mendorong perguruan tinggi swasta terlebih dahulu untuk bisa menerapkan rektor asing. Sebab menurut dia lebih mudah dan tidak terlalu rumit dalam menerapkan peraturan.
"Saya akan dorong universitas swasta bisa masuk dulu. Nanti negeri, kami akan tata peraturan pemerintah," kata Natsir di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Dia yakin 2020 beberapa rektor asing sudah mulai nemimpin perguruan tinggi negeri atau swasta. Lalu empat tahun kemudian atau pada 2024 jumlahnya ditargetkan meningkat menjadi lima PTN. Bahkan, wacana ini sudah ia laporkan kepada Presiden RI Joko Widodo.
"Saya sudah laporkan kepada Bapak Presiden, dalam hal ini wacana untuk merekrut rektor asing ini, yang punya reputasi. Kalau yang tidak punya reputasi, jangan," kata Nasir.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bandingkan dengan Negara Lain
Natsir meminta kepada pihak yang menolak mendatangkan rektor asing agar membandingkan beberapa negara yang sudah menganut hal tersebut.
Seperti Singapura, kata dia Nanyang Technological University (NTU), Singapura yang melonjak ke peringkat 12 besar dunia karena mengundang rektor asing. Tidak hanya itu, Arab Saudi juga mengikuti hingga kini peringkatnya sudah masuk 189 di dunia.
Rencananya, kata dia, menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla Dekan Fakultas Teknik di Universitas Hasanudin (UNHAS) akan merekrut dari asing.
"Pak Wapres sudah menyampaikan pada saya, pak JK, Unhas sebentar lagi juga akan ada dekan Fakultas Tekniknya dari orang asing juga," ungkap Nasir.
Dia meminta agar masyarakat tidak alergi terkait hal tersebut. Jika tidak, Indonesia menurut dia tidak akan berkembang.
"Padahal itu hal biasa di dunia perguruan tinggi. harus berkolaborasi," kata Natsir.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka
Advertisement