Cukur Rambut JK Sebelum Pidato di Sidang Umum PBB

Setidaknya, JK sudah dua kali menyempatkan potong rambut saat lawatan ke New York.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 29 Sep 2019, 08:59 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2019, 08:59 WIB
JK Potong Rambut
Wapres JK menyempatkan potong rambut sebelum pidato di sidang umum PBB. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin delegasi Indonesia dalam sidang majelis umum ke-74 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New york, Amerika Serikat. JK, sapaan akrabnya, menyempatkan diri mencukur rambut sebelum berpidato di forum internasional itu.

Staf khusus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Egy Massadiah yang turut serta dalam rombongan itu menyebut, JK mampir di sebuah tempat pangkas rambut yang berjarak sekitar empat menit berjalan kaki dari hotel tempat delegasi Indonesia menginap.

"Kamis sore (26 September) wartu New York, Wapres Jusuf Kalla ditemani cucunya Ahmad Fikri Susanto yang akrab dipanggil Abang. Abang bercerita bahwa kakeknya membayar ongkos cukurnya 15 USD di tempat cukur bernama Premium Barber," kata Egy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/9/2019).

Sejak 2015 Jusuf Kalla selalu memimpin delegasi RI menghadiri sidang umum PBB di New York. Seingat Egy, setidaknya JK sudah dua kali menyempatkan diri potong rambut di New York.

"Perjalanan sekitar dua minggu meninggalkan tanah air membuat JK harus merapikan rambutnya di mana saja, termasuk di NY. Apalagi esoknya (Jumat 27 Sep 2019) JK tampil berpidato di GA PBB," kata seniman yang pernah menjadi staf ahli Wapres JK itu.

Menurut Egy, di Indonesia JK punya langganan tetap tukang cukur. "Namanya Pak Latif, yang rutin setidaknya sebulan dua kali memangkas rambut JK."

Saksikan video pilihan di bawah ini:

JK Berharap Jokowi Hadiri Sidang PBB 2020

Jusuf Kalla dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York (dokumentasi PBB)
Jusuf Kalla dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York (dokumentasi PBB)

Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi dapat menghadiri sendiri rangkaian Sidang Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2020. Alasannya, kehadiran seorang kepala negara menjadi penting dalam acara terbesar di kancah internasional itu.

"Saya harap Pak Jokowi nanti hadir. Itu penting karena bagaimanapun Presiden dan Wapres kan berbeda, dia punya tingkatannya. Dan juga semuanya (kepala negara lain) menanyakan, mana Pak Joko? Jadi yang ditanya Pak Jokowi," kata Wapres JK usai menyampaikan pidato dalam Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB di New York, Jumat (27/9/2019).

Selama pemerintahan Kabinet Kerja Jokowi-JK, Wapres JK selalu hadir lima kali berturut-turut di Sidang Umum Tahunan PBB untuk mewakili Presiden Joko Widodo. Untuk Sidang Umum tahun ini, awalnya JK berharap Jokowi yang akan hadir ke New York, karena sejak menjabat sebagai Presiden, Jokowi belum pernah sekali pun menghadiri Sidang Majelis Umum PBB.

"Saya kira memang tahun ini, kita harapkan beliau (Jokowi) hadir. Tapi karena kesibukan di dalam negeri, jadi saya yang pergi untuk mewakili beliau. Jadi sekali lagi, itu penting bagi suatu kepala negara hadir di sini," tambah JK.

Wapres JK sendiri mendapat giliran menyampaikan pidato di hari ketiga Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-74 PBB. Padahal, jika Presiden Jokowi yang hadir sendiri, Indonesia bisa mendapat giliran di hari pertama atau kedua pada Sesi Debat Umum.

"Jadi ukurannya bukan negara besar atau tidak, tapi Anda (pembicara) pangkatnya apa, itu protokolernya berlaku. Seperti tadi yang berbicara pertama dari Mauritius, itu negara penduduknya hanya 20 ribu sampai 30 ribu. Jadi kalau Pak Jokowi (hadir), mungkin hari pertama atau hari kedua berbicara. Ini saya baru hari ketiga berbicara," jelas JK seperti dikutip Antara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya