PSI: Tak Ada Oposisi yang Abadi

PSI mengaku masih menunggu keputusan Jokowi terkait bergabungnya dua partai tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2019, 18:04 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2019, 18:04 WIB
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (FOTO: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Selain bertemu Prabowo, Jokowi juga menjamu SBY di Istana, Jakarta. Keduanya disebut juga membahas soal kemungkinan bergabungnya Partai Demokrat di pemerintahan.

Langkah kedua partai itu pun dinilai wajar lantaran tak ada oposisi yang abadi.

"Kondisi politik di Indonesia sangat cair jadi gak terlalu mengagetkan, kalau itu memang dirasa perlu untuk memperkuat kinerja Pak Jokowi ya kenapa enggak, saya yakin Pak Jokowi punya pertimbagan yang baik," ujar Ketua umum PSI Grace Natalie di Museum Nasional, Jakarta, (15/10/2019).

Namun begitu, dia mengaku masih menunggu keputusan Jokowi terkait bergabungnya dua partai tersebut. Karena ihwal kursi menteri, merupakan hak prerogatif presiden.

"Kitakan masih menunggu. Kalau kita lihat enggak ada tuh oposisi yang terus menerus menjadi oposisi, kita lihat aja dia mungkin ada di dalam parlemen tapi nanti koalisi di parlemen beda lagi, koalisi di pilkada beda lagi," tambah Ketum PSI ini.

Reporter: Tri Yuniwati Lestari

Sumber: Merdeka.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya