Peran Baru Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta

Pemprov DKI Jakarta di bawah Pemerintahan Gubernur Anies Baswedan menandatangani pelimpahan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin yang kemudian dikelola Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta.

oleh Gilar Ramdhani pada 04 Nov 2019, 12:31 WIB
Diperbarui 04 Nov 2019, 13:15 WIB
Peran Baru Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta Sejak tahun 2018, per tanggal 24 Januari, Pemprov DKI Jakarta di bawah Pemerintahan Gubernur Anies Baswedan menandatangani pelimpahan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin yang kemudian dikelola Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta.

Hal tersebut merupakan peran baru bagi Dispusip sebagai pengelola sumber daya manusia dan khasanah kesastraan yang sebelumnya dikelola oleh yayasan H.B Jassin.

PDS HB Jassin bermula dari koleksi dokumentasi sastra yang dihimpun oleh Hans Bague Jassin pada tahun 1933, yang tercetus karena hobi Bapak Jassin dalam mengumpulkan karya sastra.

H.B Jassin terletak di komplek Taman Ismail Marzuki-Cikini.  Mengelola koleksi yang terdiri dari buku fiksi - non fiksi, naskah asli para sastrawan, naskah drama, biografi, rekaman suara, video, dan foto-foto pengarang.

Yayasan dan Pemprov DKI Jakarta akan sama-sama berkoordinasi, kerjasama dan sinergi dalam rangka pengembangan sastra.

Diharapkan kedepannya dengan pengelolaan yang lebih baik, PDS HB Jassin menjadi pusat dokumentasi sastra tingkat regional hingga tingkat dunia yang dapat digunakan sebagai rujukan mahasiswa ataupun peneliti sastra dalam mencari informasi terkait kesusastraan. Jumlah Koleksi yang tercatat di PDS H.B Jassin saat ini sebanyak 134.177 judul, 165.214 eksemplar.

Malah Dispusip DKI Jakarta akan menambah koleksi buku sastra di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Buku sastra tersebut rencananya ditambah 5.000 eksemplar dan terdiri dari 1.000 judul.Buku sastra yang ditambah tidak hanya terbitan baru. Namun juga terbitan lama dengan judul atau nama-nama sastrawan yang masih populer.

Kepala Satuan Pelaksana Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Diki Lukman Hakim menambahkan, sejak pertengahan Januari 2019, para pustakawan terus mendata dan menyeleksi koleksi buku sastra yang akan ditambah. Ia mengungkapkan, anggaran yang dialokasikan untuk penambahan 5.000 eksemplar buku sastra ini sekitar Rp200 juta.

Kemudian, Dispusip DKI Jakarta juga melakukan pengadaan satu unit alat alihmedia untuk mendigitalisasi koleksi-koleksi di Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, di tahun 2019.

Pengadaan alat tersebut bertujuan untuk mengalihmediakan koleksi atau arsip statis di PDS HB Jassin dari bentuk kertas menjadi bentuk digital dengan cara dipotret.

"Koleksi di PDS HB Jassin mayoritas masih orisinil atau asli dan sudah lama. Naskah asli sastrawan, korespondensi, artikel koran, hasil penelitian, buku-buku lama dan lain-lain sangat perlu kita jaga," tutur dia.

Diki menjelaskan, melalui digitalisasi tersebut para pengunjung, khususnya pecinta sastra bisa menikmati karya atau koleksi di PDS HB Jassin tanpa harus bersentuhan langsung dengan koleksi tertulis dalam lembaran kertas. Ia menambahkan, untuk pengadaan alat alihmedia tersebut Dispusip DKI Jakarta menganggarkan sebesar Rp500 juta.

"Buku digital itu akan mirip dengan aslinya. Semuanya kita integrasikan dalam bentuk digital," terangnya.

Dispusip juga mengajak agar masyarakat mencintai kesustraan asli dalam negeri dengan kebiasaan gemar membaca. Ada beberapa trik agar diri terbiasa membaca. Namun perlu juga komitmen. Yang pertama luangkanlah waktu untuk membaca, kedua siapkan tas berisi buku dan ketiga membuat daftar buku bacaan.

Yuk budayakan gemar membaca.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya