Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) akan membuka konsultasi atau bimbingan pernikahan online. Para calon pengantin bisa berkonsultasi secara gratis hanya dengan syarat melakukan pendaftaran.
Deputi VI Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK, Ghafur Darmaputra menyampaikan dalam konsultasi online itu calon pengantin akan diberikan informasi apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai membina rumah tangga. Dalam bimbingan online ini, semua materi dari sejumlah kementerian terkait akan diintegrasikan dalam satu situs web.
Baca Juga
"Jadi panduan yang ada di Kemenag, di Kemendikbud, di BKKBN semua kita satukan. Tidak hanya di tiga kementerian itu saja tapi sekitar sembilan kementerian jadi semua upload di sana. Jadi kalau orang akses ke website itu mereka bisa tahu bahkan info yang seperti bagaimana mencegah pornografi segala macam dari Kominfo itu ada di sana," jelasnya usai acara paparan program Kemenko PMK di Malang, Jawa Timur, Jumat (8/11/2019).
Advertisement
Gafur mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dan mempersiapkan konten program ini dengan kementerian lain sejak tahun lalu. Dalam situs bimbingan nikah online ini akan disiapkan forum live chat bagi calon pasangan pengantin yang ingin bertanya langsung.
Dalam sebuah pernikahan, yang dilihat tak hanya usia menikah sesuai yang ditetapkan dalam revisi UU Perkawinan, tapi juga bagaimana kemampuan dan kesiapan calon pengantin menjadi orangtua.
Dalam hal ini, Ghafur menegaskan fokus bimbingan bukan hanya untuk perempuan atau laki-laki saja tapi kedua belah pihak. Keduanya memiliki tanggung jawab penuh jika telah menjadi orangtua. Pihaknya juga bekerja sama dengan LSM yang menyelenggarakan sekolah perempuan, namun bukan berarti tanggung jawab hanya dibebankan kepada perempuan.
"Jadi sekolah perempuan itu adalah untuk menjelaskan bahwa tanggung jawab membesarkan anak dan pekerjaan rumah tangga bukan hanya tanggung jawab perempuan sebagai istri, sebagai ibu. No. Kita sebagai laki-laki juga harus bisa mencuci baju, mencuci piring, memasak, mengasuh anak. Jadi larinya ke sana. Jadi kalau pun sekolah perempuan nanti namanya berubah bisa aja sekolah parenting," jelasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cegah Perceraian
Ghafur mengatakan bimbingan pernikahan online ini akan segera diluncurkan. Saat ini masih dalam proses finalisasi konten. Diharapkan 2020 bisa diluncurkan. Kendati ada bimbingan online, bimbingan secara langsung juga tetap ada. Namun bimbingan online bertujuan untuk lebih mempermudah calon pengantin.
"Ini kita hanya memudahkan dengan adanya teknologi seperti aplikasi. Ini khusus untuk bimbingan perkawinan tapi bukan aplikasi ini tetap seperti website jadi bisa diklik siapa yang membutuhkan bimbingan perkawinan," jelasnya.
Dengan adanya bimbingan pernikahan yang mudah diakses ini, diharapkan dapat menekan angka perceraian. Tujuan lainnya adalah untuk mencegah pernikahan dini. Pihaknya juga akan menyiapkan penyuluh yang bisa langsung berinteraksi dengan calon pasangan.
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka
Advertisement