6 Kegiatan Jokowi di Korsel, Blusukan hingga Bertemu Investor Raksasa Negeri Gingseng

Jokowi dan Ibu Negara Iriana menyempatkan diri untuk mengunjungi Gamcheon Village Busan Korea Selatan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Nov 2019, 11:02 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2019, 11:02 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana di Busan, Korea Selatan, Minggu (24/11/2019).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana di Busan, Korea Selatan, Minggu (24/11/2019). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Liputan6.com, Korea Selatan - Presiden Joko Widodo atau Jokowi merampungkan rangkaian kunjungan kerja di Korea Selatan. Empat hari berada di Negeri Ginseng, terhitung Sabtu 23 November 2019, Jokowi menghadiri sejumlah acara, mulai dari pertemuan bilateral hingga acara santai.

Setidaknya, ada enam kegiatan yang dihadiri oleh Jokowi, apa saja itu?

Blusukan ke Gamcheon Village Desa Warna Warni

Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi menyempatkan diri untuk mengunjungi Gamcheon Village Busan Korea Selatan, Minggu 24 November 2019. Destinasi wisata andalan pemerintah Busan ini lebih dikenal dengan desa warna warni.

Ratusan rumah warga yang dicat beragam warna sangat memanjakan mata para wisatawan asing ataupun lokal. Keduanya bahkan menyempatkan mampir di salah satu kafe yang memiliki spot sangat bagus untuk melihat kampung warna-warni.

Dari lantai dua kafer tersebut, mantan gubernur DKI Jakarta ini dapat langsung melihat pemandangan kampung warna-warni sambil meminum kopi dan menyantap hotteok yang adalah makanan khas Korea Selatan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bertemu Peneliti Muda Indonesia

Jokowi bertemu dengan para ilmuwan dan peneliti dari Indonesia yang berada di Korea Selatan. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jokowi bertemu dengan para ilmuwan dan peneliti dari Indonesia yang berada di Korea Selatan. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Hari kedua kunjungan Jokowi di Korea, Senin, 25 November 2019, Jokowi mengawali pertemuannya dengan para peneliti dan ilmuwan muda Indonesia yang berada di Korea Selatan. Sebanyak 22 peneliti muda yang bertemu Jokowi.

Mereka memberikan sejumlah masukan kepada Jokowi untuk membangun Indonesia Maju. Mereka berasal dari berbagai fokus ilmu pengetahuan.

Para peneliti dan ilmuwan ini menekankan pentingnya riset serta inovasi untuk kemajuan Indonesia. Salah satu yang disarankannya yakni, memaksimalkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Tak lupa, mantan Wali Kota Solo ini meminta para peneliti dan ilmuwan Indonesia di Korea Selatan tak lupa untuk pulang dan membangun Tanah Air. Dia mempersilahkan apabila para peneliti dan ilmuwan tersebut ingin mengembangkan diri terlebuh dahulu di Korea Selatan.

"Sekarang disini dulu enggak apa-apa, melihat, mengamati kemudian pada titik tertentu memang semuanya nanti harus pulang kembali membangun negara kita," kata Jokowi.

Hadiri KTT ASEAN-Korea Selatan ke-30

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Hotel Westin, Senin (25/11/2019)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Hotel Westin, Senin (25/11/2019). (Foto: Biro Pers Setpres)

Usai bertemu para ilmuwan, Jokowi bergegas menuju lokasi acara KTT ASEAN-Korea Selatan. Dalam forum itu, dia menegaskan perlunya merebut peluang dengan melakukan terobosan-terobosan agar ekonomi kawasan tak tergerus.

Mantan Walikota Solo itu menekankan bahwa ada tiga hal besar yang perlu dilakukan ASEAN dan Korea Selatan salah satunya yaitu, pembangunan infrastruktur yang berkualitas. Dengan begitu, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Jokowi juga mengusulkan prioritas kerja sama ASEAN-RoK difokuskan pada beberapa bidang yaitu perdagangan, investasi, pendidikan riset dan teknologi, ekonomi kreatif, dan pengembangan energi terbarukan.

Kejar Investasi dengan Bertemu 10 Pengusaha Kelas Kakap

Jokowi menggelar pertemuan dengan 10 pemilik dan CEO perusahaan kakap Korea Selatan, Senin (25/11/2019).
Jokowi menggelar pertemuan dengan 10 pemilik dan CEO perusahaan kakap Korea Selatan, Senin (25/11/2019). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Demi menggenjot investasi masuk ke Indonesia, Jokowi turun langsung bertemu dengan 10 CEO perusahaan kelas kakap Korea Selatan. Dia menjanjikan bahwa proses perizinan di Indonesia tak lagi serumit saat ini.

Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk memangkas 70-74 undang-undang yang dinilai menghambat investor masuk serta memangkas eselon 3 dan eselon 4 birokrasi. Sehingga, pengambilan keputusan semakin mudah.

Menteri Koordinaror Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa para pengusaha menyambut baik hal tersebut. Mereka pun siap menanamkan modal di Indonesia.

Adapun CEO 10 perusahaan besar yang bertemu Jokowi antara lain, President and CEO GS Global Kim Tae-Hyung, CEO LG International Yoon Chun Sang, President&CEO DSME Lee Sung Geun, President Posco Chang In-Hwa.

Kemudian, Chairman CJ Group Sohn Kyung-Shik, Chairman and President KAXIM Bang Moon Kyu, Vice Chairman& CEO Lotte Corp Hwang Kag Gyu, Vice Chairman&CTO Doosan Group Lee Hyun-Soon, Vice Chairman&CEO Hankook Tire and Technology Cho Hyun Shick, dan President and CEO SK E&C Ahn Jaehyun.

Bertemu Presiden Korsel Moon Jae-in

Upacara Penyambutan Presiden Jokowi di Korea Selatan
Presiden Jokowi dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Negara Kim Jung-sook memeriksa penjaga kehormatan saat upacara penyambutan di istana Changdeokgung, Seoul, Senin (10/9). (Jeon Heon-kyun/Pool via AP)

Kemudian, Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Hotel Westin Busan. Keduanya memperlihatkan keakraban mereka sebagai seorang sahabat.

Moon Jae-In memanggil Jokowi dengan sebutan teman tercinta. Sementara saat memberikan kata sambutan, Jokowi menyapa Moon Jae-In dengan sebutan kakak. Sontak, ucapan Jokowi membuat Moon Jae-In dan para pejabat kedua negara tertawa.

Indonesia-Korea Selatan menandatangani tiga nota kesepahaman salah satunya yaitu, kerja sama teknik pemindahan dan pengembangan ibu kota.

Selain itu, kedua negara juga menandatangani deklarasi bersama pada penyelesaian akhir negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia dan Korea dan Perjanjian Bebas Visa Bagi Pemegang paspor Diplomatik dan Dinas RI-Republik Korea.

Tiga nota kesepahaman itu diteken oleh menteri terkait dan disaksikan langsung oleh dua pemimpin negara.

Jemput Bola Investasi Mobil Listrik ke Hyundai

Beroperasi 2021, Hyundai Bakal Buat MPV, SUV, Sedan, dan Mobil Listrik di Indonesia (Ist)
Beroperasi 2021, Hyundai Bakal Buat MPV, SUV, Sedan, dan Mobil Listrik di Indonesia (Ist)

Jokowi menutup rangkaian kunjungan kerjanya di Korea Selatan dengan bertandang ke Hyundai Motors di Ulsan. Perjalanan menuju Ulsan memakan waktu satu setengah jam dari Busan lewat jalur darat.

Namun, upaya itu membuahkan hasil. Jokowi dan Hyundai Motors resmi menandatangani kerja sama investasi mobil listrik senilai USD 1,5 miliar atau setara dengan Rp 21 Triliun. Adapun investasi dilakukan dalam dua tahap, untuk tahap pertama senilai USD 700 juta.

"Jadi, yang pertama Hyundai akan melakukan investasi di Indonesia dengan membangun pabrik di sana dimana tempat investasinya kurang lebih sekitar 1,5 miliar USD," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia usai mendampingi Jokowi di Ulsan Korea Selatan, Selasa, 26 November 2019. 

Bahlil menegaskan bahwa proses perizinan investasi Hyundai ke Indonesia sudah rampung. Dengan begitu, pembangunan pabrik diharapkan dapat mulai dilakukan Januari 2020. Rencananya, pabrik Hyundai tersebut akan dibangun di Cikarang Jawa Barat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya