Jalur Tertimbun Longsor, Perjalanan Kereta Bogor-Sukabumi Dihentikan

Jalur rel kereta api (KA) Bogor-Sukabumi tertimbun longsor setinggi 1,5 meter.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 22 Des 2019, 22:04 WIB
Diterbitkan 22 Des 2019, 22:04 WIB
Jalur rel kereta api (KA) Bogor-Sukabumi tertimbun longsor setinggi 1,5 meter.
Jalur rel kereta api (KA) Bogor-Sukabumi tertimbun longsor setinggi 1,5 meter. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Jalur rel kereta api (KA) Bogor-Sukabumi tertimbun longsor setinggi 1,5 meter. Petugas harus bekerja cepat untuk menyingkirkan material longsoran agar jalur rel kembali bisa dilalui kereta api.

Sebelum terjadi longsor, hujan deras mengguyur kawasan Bogor dan sekitarnya. Sehingga, pada pukul 16.30 WIB, Minggu (22/12/2019) terjadi longsor di KM 17+400 di petak Maseng - Cigombong.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan, longsor hingga menutupi jalur KA Pangrango sepanjang 25 meter dan tinggi 1,5 meter. Petugas prasarana PT KAI Daop 1 bekerjasama dengan Satker DJKA Kemenhub pun dikerahkan untuk melakukan pembersihan.

"Sampai saat ini petugas masih menyelesaikan pembersihan material longsor di titik lokasi," ujar Eva.

Akibat kejadian ini, KA yang masih beroperasi dibatalkan demi keselamatan. KA Pangrango (229) relasi Sukabumi-Bogor yang masih beroperasi pada saat kejadian dibatasi hanya sampai Cigombong, dan lintas Cigombong - Bogor dibatalkan.

Selanjutnya, KA Pangrango (230) lintas Bogor - Cigombong dibatalkan, dan perjalanan hanya sampai Cigombong -Sukabumi.

"Atas pembatalan beberapa perjalanan tersebut, penumpang KA Pangrango (229) tujuan Bogor, bea dikembalikan 100 persen," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Gunakan Transportasi Lain

Begitu juga sebaliknya, bagi penumpang KA Pangrango (230) dari Bogor tujuan Sukabumi, sehubungan relasi KA hanya Cigombong-Sukabumi maka bea dikembalikan 100 persen.

"Kami menghimbau untuk sementara waktu pengguna jasa dapat menggunakan moda transportasi lain," pintanya.

Selain KA Pangrango, kereta barang seperti mengangkut air mineral pun terpaksa tidak bisa melintas menggunakan jalur tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya