Hendak Dievakuasi di Wuhan, Ratusan WNI Bergerak dari 5 Kota di Hubei

Baik Menlu dan Menkes Terawan Agus Putranto memastikan, semua WNI yang dijemput dari Wuhan sudah dipastikan dalam keadaan sehat.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 01 Feb 2020, 14:32 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2020, 14:32 WIB
Menlu Retno Marsudi, Menkes Terawan, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto melepas 42 relawan penjemput WNI di Wuhan, Sabtu (1/2/2020).
Menlu Retno Marsudi, Menkes Terawan, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto melepas 42 relawan penjemput WNI di Wuhan, Sabtu (1/2/2020). (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 245 Warga Negara Indonesia (WNI) dari sejumlah titik di Provinsi Hubei, China mulai bergerak ke Wuhan untuk dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia kembali ke Tanah Air.

"Sejak tadi pagi, WNI yang berada di beberapa titik di Provinsi Hubei, sedang bergerak menuju (bandara) Wuhan. Termasuk di Wuhan itu sendiri," kata Menlu Retno Marsudi, saat melepas tim evakuasi ke Wuhan, di Ruang VIP Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Sabtu (1/2/2020).

Beberapa kota tersebut adalah Kota Enshi yang jaraknya 542 kilometer dari Bandara Wuhan, lalu Jingzhou yang berjarak 222 kilometer, Huang Shi 100 kilometer, Xianning sejauh 98 kilometer dan terakhir dari Wuhan itu sendiri.

"Total ada 245 WNI yang berada di titik tersebut, ditambah 5 orang tim Aju atau tim pendahulu yang sudah berada di Wuhan sejak beberapa hari lalu," kata Menlu.

Baik Menlu dan Menkes Terawan Agus Putranto memastikan, semua WNI yang dijemput sudah dipastikan dalam keadaan sehat. Mereka pun sudah melewati masa screaning dan clearing, baik di rumah sakit setempat atau dengan penanganan tim dari Indonesia.

Sebanyak 42 orang yang tergabung dalam tim evakuasi WNI di Wuhan, China sudah diberangkatkan dengan maskapai Batik Air dengan menumpang pesawat Airbus 330. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Karantina di Natuna

Menlu Retno Marsudi, Menkes Terawan, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto melepas 42 relawan penjemput WNI di Wuhan, Sabtu (1/2/2020).
Menlu Retno Marsudi, Menkes Terawan, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto melepas 42 relawan penjemput WNI di Wuhan, Sabtu (1/2/2020). (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, WNI dari Wuhan ini akan dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau. Sebab, berdasarkan aturan internasional, Indonesia harus memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung protokoler kesehatan dalam evakuasi warga dari Wuhan.

Salah satu sarana dan prasarana yang diwajibkan adalah tempat isolasi. Setelah berunding dan melakukan analisa, Natuna terpilih menjadi lokasi karantina WNI dari Wuhan.

"Lokasi yang terbaik dan terpilih adalah Natuna," ujar Hadi, dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu.

Menurut dia, ada sejumlah pertimbangan, pemerintah memilih Natuna sebagai tempat karantina para WNI dari Wuhan ini.

Pertama, pangkalan militer Natuna memiliki fasilitas rumah sakit yang mumpuni. Selain itu, letak rumah sakit di pangkalan militer tak jauh dari hanggar. Rumah sakit ini mampu menampung hingga 300 orang.

"Natuna adalah pangklalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit dan memiliki runway yang berdekatan dengan wilayah karantina. Mampu menampung 300 orang, termasuk dapur," kata Hadi soal karantina WNI dari Wuhan.

Tempat itu juga terisolasi karena jauh dari pemukiman warga. Jarak pangkalan militer dengan pemukiman warga, berkisar 6 kilometer.

"Jarak dari hanggar itu sendiri sampai ke tempat penduduk kurang lebih 5-6 km. Menuju sarapa prasarana, ada dermaga itu 6 km. Hasil penilaian itu, Natuna memiliki syarat untuk protokoler kesehatan," tutur Hadi soal tempat karantina WNI dari Wuhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya